Koordinator Lapangan CKK (Aloysius Rachmad) |
Mengawali
pertemuan refleksi PERT 13/7, di depan 7 peserta rapat Aloysius memaparkan
latar belakang perlunya dilakukan refleksi dan evaluasi PERT bersama dengan CU
SJ. Bahan yang disampaikan adalah data-data pendukung hasil midterm evaluasi
program pendampingan KSM oleh CKK pasca setahun periode pendampingan KSM mulai
Agustus 2014 s/d Juli 2015. Sejumlah capaian, tantangan, pembelajaran dan
kondisi terakhir diharapkan menjadi modal refleksi bersama guna menemukan
solusi dan metode atau bahkan terobosan baru dalam mengaplikasikan PERT yang
lebih baik. Fakta dilapangan, sesungguhnya berdasarkan pengamatan dan data
anggota KSM memiliki aset riil cukup memadai dan berpenghasilan.
Dalam
sharing yang alot, menurut bapak dua anak ini masalah utama anggota adalah
mindset. Mereka tidak punya target yang jelas dan tidak punya kebiasaan
mencatat pengeluaran dan pemasukan. Usulan CU SJ mengundang KSM pelatihan
penyadaran diharapkan mampu membawa anggota berpikir kritis dan mau melakukan
perubahan. Penyadaran kritis lewat pelatihan ini saya anggap “cuci otak dulu”,
apa yang kita sharingkan banyak mengarah ke soal mindset. Tapi jangan lupa,
jika mengundang KSM ikut pelatihan penyadaran ini, perlu mencari waktu yang
tepat. Seyogianya kita memilih waktu jeda antara kegiatan musim menanam padi
(menugal) dan musim membersihkan gulma (merumput/miyobuh dalam bahasa
kampungnya), hal ini adalah penting untuk diantisipasi oleh kita, ujar Aloysius.
(Adi)