PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Adeng dan Kupong sudah melakukan budidaya tanaman muda siklus kedua, hasilnya cukup menjanjikan buat peningkatan pendapatan keluarga.Bersamaan musim petani sibuk bergotongroyong menugal, kebun tanaman muda seperti kacang, sayur menitmun,lagi panen."Memperhitungkan pasar juga sangat penting kala bercocok tanaman muda" ujarnya bersemangat. Kini mereka berdua sangat merasakan manfaat tanaman di pekarangan mereka. Selain memberi keuntungan uang, biaya belanja sayur menjadi hemat dan bisa ditabung. Kadangkala mereka juga mau bersedekah membagikan sedikit hasil panennya kepada tetangganya yang membutuhkan tapi belum punya uang untuk membeli. 
Tidak lama lagi, petani akan memasuki musim membasmi gulma (bahasa lokalnya merumput), itu berarti musim gotongroyong tiba. Kupong dengan yakin mengatakan “ saya sudah menanam kacang panjang dan gambas untuk membaca peluang t pada November-Desember nanti". Ucapan senada juga diucapkan pak Adeng ketika diwawancarai oleh fasilitator, “tidak hanya musim merumput saja, tapi musim memanen padi tidak lama lagi (Des-Jan-Feb), pastilah kebutuhan konsumsi odi semakin banyak.”

Walaupun dua anggota KSM KJK ini sudah menikmati hasilnya, mereka masih merasakan tantangan berat ketika melakukan pemeliharaan. Buah timun, peria, dan kacang panjang sering dimakan oleh lalat buah hingga membusuk di pohon dan akar. Daunnya sebagian tampak kering dan berlobang karena dimakan oleh oteng-oteng (bahasa lokalnya ngkorup). Hama Walangsangit juga tidak ketinggalan  menyerang batang, dan sering bersembunyi di bawah daun bersama hama kutu putih/kutu kebul (bahasa lokalnya loming).Ini yang harus dicari penangkalnya. Sementara ini belum ada upaya yang serius dilakukan untuk pengendalian hama dengan cara organik.Kami tidak mau dengan cara kimia. Hasil sayur kurang segar, disamping harganya mahal. "Kami tidak mampu membeli". ujarnya dengan lirih.

Nah, tantangan perawatan tanaman inilah yang membuat anggota lainnya tidak bersemangat. Karakter anggota yang tidak ulet dan tidak tekun dan tidak kuat mau belajar ini mempengaruhi program KSM untuk budidaya tanaman muda di pekarangan. Dan dukungan CKK, dalam upaya peningkatan kapasitas melalui pendampingan, sekolah lapang, dan live-in ini belum mampu mengajak anggota lain 'mengubah mindset'. Bahkan, ada cerita menyedihkan dari anggota, ada salah satu anggota KSM Kak Jaka dengan santai dan kondisi mabuk menjawab teguran temannya ketika mengambil buah timun di bedeng bersama tanpa izin, katanya “suka-suka aku”, ngomong seenaknya saja tanpa merasa ada beban.Menyedihkan memang.

Berbeda dengan teman-temannya, Kupong dan Adeng tetap serius, malah semakin meningkatkan kerjasama dalam keluarga, dengan istri mengelola tanaman sayur agar lebih menghasilkan lagi, apalagi setelah mendapat pengetahuan baru dari fasilitator Budin dan Adi tentang cara pengendalian hama secara organik. (PAPIN)


| Blogger Templates - Designed by Colorlib