PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS


memberi peluang dan ruang, itulah pendamping
Karina yang menjadi officer programme telah mengadakan kegiatan monitoring ke Caritas Keuskupan Ketapang  sebagai implementor program CMLP-2 dari tanggal 25-29 Januari 2015. Tulisan ini diambil dari hasil laporan Christine Lora Egalatry.
Melalui kegiatan ini diharapkan secara bersama-sama, bisa dilihat bagaimana perkembangan yang sudah terjadi di wilayah dampingan, mencoba menggali/mengidentifikasi segala capaian, tantangan, kelemahan, serta kelebihan yang muncul, sesuai indicator yang ingin dicapai dan konteks local yang berlaku. Selain itu juga diharapkan melalui pertemuan rutin antara KARINA dan CKK/CAKAP dan semua komunitas dampingan, bisa saling berbagi pembelajaran dan informasi yang kiranya bisa menjadi sumber motivasi untuk pelaksanaan CMLP II secara khusus dan kehidupan bermasyarakat secara umum.
Kegiatan ini juga bersamaan dengan kegiatan distribusi seedfund oleh Direktur CAKAP kepada kedua KSM dampingan dan juga kerja royong kebun KSM di Caritas Keuskupan Ketapang.

Tujuan Pendampingan & Monitoring
memastikan progam tidak melenceng dari log-frame
1.     Mengetahui dan memastikan perkembangan pengorganisasian masyarakat dalam mengelola kegiatan komunitas (KSM), keaktifan/keterlibatan anggota, dan kapasitas pengorganisasian yang dimiliki.
2.     Mengetahui dan memastikan dampak project terhadap kemampuan anggota KSM / komunitas dalam mengelola keuangan rumah tangga.
3.     Mengetahui dan memastikan perkembangan keahlian anggota KSM dalam pengelolaan budidaya karet serta hasil tanaman karet yang dihasilkan (kualitas & kuantitas).
4.     Refreshment penyusunan laporan bulanan dengan format yang ada bagi tim CKK/CAKAP.
5.     Review kelengkapan fisik dokumen pelaporan dan pendukungnya yang wajib diarsipkan


Metode
Kegiatan ini dilakukan dengan kunjungan lapangan (diskusi dengan anggota KSM dan observasi kebun), diskusi internal tim CAKAP & CKK, dan cek dokumen.

Peserta :
1.     Program Officer KARINA
2.     CKK : Koordinator Lapangan, 2 fasilitator, 1 staf CKK, 1 admin finance (5 orang)
3.     KSM Uncak Kontok = 19 orang ; KSM Kak Jaka = 24 orang ; KSM Pateh Banggi = 18 orang; KSM SPA = 11 orang
Konteks kegiatan Pendampingan & Monitoring 2
monitoring=biar tidak menyesal karena membiarkan......?
Pada pendampingan dan monitoring yang kedua kali ini, KARINA lebih menitikberatkan kepada penggalian informasi perkembangan dan refleksi dengan keenam komunitas dampingan, terutama perkembangan yang sudah terjadi di semester 1 di CMLP II ini. Diharapkan bahwasanya di CMLP II ini kelompok-kelompok dampingan sudah mulai menunjukkan hasil dari keseluruhan proses pembelajaran yang sudah dilakukan selama 2 tahun lamanya di CMLP fase pertama sebelumnya.
Pada kesempatan ini pula, KARINA memastikan perkembangan penyaluran dan penggunaan dana seedfund ke kelompok dampingan. Seyogyanya dana seedfund ini dapat digunakan sesuai dengan prosedur dan kesepakatan yang berlaku dan dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota KSM tanpa terkecuali sesuai peruntukkannya.
Sedangkan di level staf CAKAP dan CKK, KARINA menitikberatkan pada penyamaan pemahaman terhadap implementasi penyajian laporan bulanan project dan juga refreshment tentang capaian indicator dan kegiatan sesuai dalam logframe dan workplan.

Hasil Kunjungan dan Diskusi
 
pastikan mereka memiliki komitmen
A. Kunjungan Lapangan ke kelompok dampingan
1. Caritas Keuskupan Ketapang
Topik yang dibahas antara lain :
1.     Penguatan KSM (dinamika kelompok, pengarsipan, pelaksanaan RK KSM, kegiatan berjejaring)
2.     Budidaya karet unggul & tanaman sayur di pekarangan rumah
3.     PERT (CU & buku kas harian KK)
4.     Proses pemetaan & pengukuran lahan
5.     Pendampingan dari fasilitator
Capaian – capaian :
1.     KSM Kak Jaka (Jangat) & KSM Uncak Kontok (Kontok) à Dengan adanya anggota KSM yang terlibat dalam pra-musrenbangdes walaupun bukan diundang mewakili KSM, namun itu bisa menjadi peluang dan kesempatan untuk mengangkat nama KSM atau paling tidak sebagai pintu masuk segala informasi yang dibutuhkan KSM dalam rangka berjejaring dengan stakeholder eksternal. Dalam pra musrenbangdes, sudah diusulkan supaya juga turut mengundang KSM dalam musrenbangdes Februari 2015 mendatang.
2.     Dana seedfund sudah didistribusikan di 4 KSM. 4 KSM sudah mempergunakannya sebagian oleh KSM untuk membeli kebutuhan budidaya karet dan tanaman sayur. Khusus KSM Uncak Kontok, perlu segera dikejar untuk setiap anggota membuat bedengan sayur di pekarangan rumah agar bibit seedfund yang sudah ada bisa segera didistribusikan dan ditanam. 
seandainya setiap kk memilik 1 hektar tanah untuk hasil okulasi
3.     Okulasi sudah dilakukan di 3 KSM di November 2014 lalu, ada sebagian anggota yang sudah memindahkannya ke Polibag, dan ada yang sudah ditanam di lahan pribadi. Walaupun masih ada beberapa yang masih mengalami kegagalan okulasi karena kurang perawatan batang bawah dan musim hujan. Hanya KSM Pateh Banggi yang belum sama sekali melakukan karena belum dimulai penanaman batang bawah.
4.     SL tumpang sari dan budidaya sayur sudah dilakukan, dan anggota sudah langsung mendapatkan bibit sayur untuk bisa mempraktekkannya langsung di pekarangan rumah masing-masing. Sudah ada partisipasi kaum ibu-ibu dalam kegiatan ini (pembagian peran), walaupun masih perlu ditingkatkan. Jenis sayurnya adalah kacang panjang, pare, dan timun. Dan ada yang sudah dipanen. Ini bisa sebagai stimulant dan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.
5.     KSM Pateh Banggi dan SPA sudah mengajukan proposal ke DInkes untuk posyandu, dan sudah mendapatkannya, dimana 4 kader posyandu dilatih oleh dinkes.
6.     Ada rencana mengajukan proposal ke Dinas pertambangan dan energy untuk pengadaan PLTS/A.
hasil mengokulasi sendiri akan menumbuhkan keyakinan sendiri
7.     KSM Uncak Kontok sudah mengajukan proposal ke Kesra tentang karet, dan mendapatan bantuan Rp 10.000.000,00, dipakai KSM untuk kebutuhan perbaikan pagar kebun KSM supaya babi tidak masuk.
8.     Selain sayuran, KSM Uncak Kontok menanam juga kakao dan pisang sebagai tumpang sari karena melihat nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya.
9.     Pemetaan lahan sudah dilakukan di 4 KSM.
10.  tingkat keberhasilan okulasi di KSM SPA cukup tinggi. Ada kemajuan dalam KSM dan karet di KSM ini, dibandingkan saat CMLP I.
11.  Sudah ada jadwal royong KSM setiap minggu, walaupun fasilitator tidak datang. Memang masih ada yang tidak aktif berkegiatan (masih orang-orang yang sama).

Tantangan dan hambatan :
1.     Hasil panen tanaman sayur di pekarangan rumah kurang baik, akibat kurang perawatan dan hama semut/ulat.
2.     Dependensi KSM terhadap fasilitator masih cukup tinggi, terlihat dari kecenderungan kegiatan akan terlaksana apabila ada fasilitator terlebih dahulu.
sdh lihat hasilnya kok belum menyebar dampaknya,why?
3.   Pencatatan penggunaan seedfund dalam buku kas KSM masih lemah dan masih bercampur dengan iuran KSM dan tidak urut waktunya.
4.   Harga karet turun, berdampak pada demotivasi anggota KSM untuk budidaya karet, sehingga lebih memilih mengerjakan hal lain yang dianggap lebih menghasilkan uang. Selain itu juga menyebabkan ada beberaoa anggota KSM Kak Jaka dan Uncak Kontok  yang mundur dari keanggotaan di CU.
5.   Belum semua anggota KSM terlibat dalam penyusunan RKT maupun RK 2 bulanan, sehingga masih banyak yang tidak mengetahuinya apalagi melaksanakannya. Implikasinya tingkat rasa memiliki antar anggota masih rendah.
6.   KSM Uncak Kontok dan KSM SPA sudah terlihat kekompakannya, namun untuk KSM Pateh Banggi dan KSM Kak Jaka mengendor semangat dan kekompakannya.
7.   Di Januari ini adalah musim ngetam, sehingga hamper semua anggota sibuk di ladang masing-masing. Akibatnya RK belum semua terlaksana, sebagian mundur dari jadwal yang sudah disepakati bersama.
kalau mau hasil dibutuhkan ketekunan dan kerjasama ksm
8.   Tumpang sari dan kebun kelompok masih kurang perawatannya, sehingga pertumbuhan batang bawah, entres, dan tumpang sari kurang baik.
9.   Beberapa bibit yang sudah di polibag , baik dari Disbun maupun hasil okulasi sendiri tidak terawatt dan terlambat dipindah ke lahan pribadi sehingga tidak tumbuh/mati.
10.  Di KSM Kak Jaka dan Uncak Kontok ditemukan bahwa ada dana seedfund sebesar Rp 1.000.000,00 yang digunakan untuk fee menulis proposal bagi ketua KSM, dan itu adalah penyimpangan dari MoU yang sudah disepakati. Jalan keluarnya, seedfund hanya untuk kebutuhan yang diajukan di proposal tidak bisa diluar itu, jika memang ada kesepakatan pemberian fee menulis proposal maka silakan gunakan kas KSM tidak dari seedfund.
11.  Ada anggota KSM Uncak Kontok yang tuna netra menyulitkan untuk budidaya karet, tapi ada semangat tinggi (Pak Laco). Bisa disiasati dengan berbagi tugas dengan anggota KSM lainnya. Dia bagian tanaman sayur, sedangkan anggota lain membantu proses budidaya karetnya.
12.  Dari 500 bibit Disbun, hanya 300-400 yang hidup setelah pendistribusian, dan ada beberapa anggota yang tidak merawatnya.

Rekomendasi :
1.     Setiap pengeluaran seedfund dalam KSM perlu selalu dicatat rapi dalam buku kas yang terpisah dengan buku iuran KSM. Dan seyogyanya secara rutin diupdate/diinformasikan ke seluruh anggota KSM setiap rapat rutin bulanan KSM/RK 2 bulanan.
pendampingan perorangan jauh lebih efektif
2.     Fasilitator perlu kembali mendampingi KSM untuk menyusun RK kembali sesuai dengan kalender musim. Tidak perlu kegiatan yang terlalu padat, dibuat lebih realistis.
3.     Diperlukan sharing informasi antar anggota yang ikut kegiatan dan yang ikut sehingga tidak ada yang tertinggal. Fasilitator perlu terus memotivasi pengurus dalam menjalankan peranannya.
4.     3 KSM lainnya bisa membantu menyediakan biji karet untuk KSM Pateh Banggi yang terkendala persediaan biji karet yang tidak kunjung banyak.
5.     Petakan anggota-anggota KSM yang secara aktif berproses dalam KSM, kemudian didampingi secara intensif untuk kemudian bisa menjadi agen pembelajar (kaderisasi) bagi anggota-anggota KSM lainnya. Susun jadwal pendampingan bersama antara fasilitator dengan aggota KSM.
6.     Fasilitator harus lebih jeli menangkap peluang dan kesempatan bagi KSM untuk bisa terlibat dalam Musrenbang dan kegiatan berjejaring lainnya.
7.     KSM Kak Jaka dan Uncak Kontok perlu segera merevisi dan menyusun ulang proposal yang hendak diajukan ke Disbun.
8.     Perlu adanya pendampingan intensif dari setiap fasilitator dan peningkatan kualitas di setiap pendampingan (live in).
9.     Perlu adanya sosialisasi RK KSM kembali ke seluruh anggota KSM
10.  KSM Kak Jaka & Uncak Kontok perlu menindaklanjuti revisi proposal yang ditujukan untuk Disbun kaitannya dengan budidaya karet unggul. Selain untuk ketrampilan berjejaring, juga untuk bisa mengejar target 650 bibit per KK di akhir program.
fasilitator perlu lebih sering aktip menggali komitmen komunitas

11.  Iuran KSM yang masih tersendat bisa diupayakan untuk dicicil per minggu supaya tidak memberatkan (Rp 5000/bulan)
12.  Untuk 4 KSM sebaiknya paling tidak per KK menanam minial 500 batang bawah,.
13.  Perlu dilakukan kegiatan refleksi bersama di KSM, difasilitasi oleh fasilitator tentang latar belakang, visi dan motivasi anggota KSM untuk terlibat dalam kegiatan KSM, karena semangat dan keterlibatannya semakin mengendor.
14.  KSM SPA & Pateh Banggi belum terlibat dalam Musrenbangdes (walaupun ada anggota yang diundang tapi bukan sebagai wakil KSM (sbg kadus)), sedangkan diupayakan untuk bisa terlibat dalam musrenbang tingkat kecamatan. Dari sekarang perlu lebih dulu menyiapkan proposal yang akan diajukan saat musrenbang kecamatan nanti.
15.  Bisa dimulai pencatatan monitoring perkembangan karet dan sayur per KK.
16.  Untuk anggota-anggota yang sulit aktif, dan dirasa sulit bagi pengurus melakukan pendekatan dengan yang bersangkutan, maka diperlukan pendekatan khusus dari fasilitator untuk mendorong mereka untuk tetap terlibat aktif dalam KSM.


B. Kelengkapan fisik dokumen pelaporan dan dokumen pendukungnya
1. Caritas Keuskupan Ketapang

- Dokumen-dokumen project dan pelaporan sudah ada, namun pengarsipan belum dilakukan secara urut (masih bercampur), akan mulai dilakukan di Januari ini.
- Sudah ada form monitoring karet dan tanaman sayur per KK, akan diterapkan pendataan di Februari ini.
C. Diskusi Internal Tim (Laporan Bulanan, workplan, & logframe)
1. Caritas Keuskupan Ketapang
- Review dan diskusi hasil kunjungan
sayang tidak dirawat. Perlu penjadwalan ulang komunitas
- Walaupun ada beberapa keterlambatan dalam workplan, namun ada kesempatan untuk dikejar ketertinggalannya, asalkan penguatan dari SDM dalam KSM maupun fasilitatornya sendiri. Sehingga kemudian refleksi bersama menjadi penting dalam kelompok untuk digali kembali visi dan motivasi setiap anggota.
- penyusunan draft form monitoring karet dan tanaman sayur per KK
- review pencapaian dalam logframe

·       

Perjalanan Pontianak – Balai Berkuak = Januari 2015
·      CKK :
1.     Briefing singkat dengan tim CKK = 26 Januari 2015
2.     Kunjungan (Live in) ke Jangat = 26 – 27 Januari 2015
3.     Kunjungan (Live in) ke Kontok = 27 Januari 2015
4.     Kunjungan (Live in) ke Sei Bansi = 27 – 28 Januari 2015
5.     Kunjungan (Live in) ke Giet = 28 Januari 2015
6.     Pertemuan internal denganTim CKK & Cek dokumen hardcopy = 29 Januari 2015
·      Perjalanan Balai Berkuak – Pontianak = 30 Januari 2015
·      Perjalanan Pontianak – Jakarta = 1 Februari 2015




| Blogger Templates - Designed by Colorlib