PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Jumat.5.9.20 Inspirasi pagi
Lk.5:33-39 “anggur baru”
Murid-murid Yesus tidak berpuasa, oleh karena itu orang Farisi menuduh murid Yesus tidak mengikuti aturan tentang puasa. Yesus membela murid-muridnya dari sikap menghakimi ini, dan menjelaskan bahwa sekarang dengan “kehadirannya ada sesuatu yang baru”. Jarang ada orang berpuasa  saat orang berpesta, atau ketika sedang menghadiri pesta nikah ujug ujug puasa. Lucu juga kan. Atau wadah anggur yang baru sebaiknya baru juga, jangan pakai kantong kulit yang lama, nanti mudah sobek. Betul sih kata orang penikmati anggur: “anggur yang lama itu nyaman dan baik, rasanya malas minum anggur yang baru diperas”.
Artinya apa ya?

Tidak adil juga kan memaksa orang untuk minum anggur yang lama. Seperti orang Farisi memaksakan sesuatu yang lama. Ada banyak hal baik sih untuk yang  lama atau yang sudah sudah, tapi juga harus diperhitungkan hal-hal baru, cara cara baru, agar hidup menjadi lebih berkwalitas.
Intinya ialah, kehadiran Yesus sang mempelai, membawa sesuatu yang baru dan harus ditanggapi dengan cara yang baru dan update dong. Sekali lagi Yesus tidak menolak cara lama, ada banyak yang baik dan bagus untuk yang lama, tapi tidak cukup untuk mengatakan yang lama itu baik.
Saatnya untuk berubah. Tidak ada gunanya hanya mengeluh dan mengeluh, mengritik dan mengritik, membela masa lalu, bernostalgia dengan masa lalu berlebihan.

Sekali lagi yang lama itu baik, kata Yesus. Dalam hal iman, kita perlu berpegang teguh pada apa yang berharga di masa lalu, karena iman itu hidup dan berkembang. Misalnya tradisi gereja yang baik dan indah memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita hari ini.

Namun kita juga harus terbuka terhadap panggilan Tuhan, Rohnya yang selalu membaharui muka bumi ini. Yang lama, “anggur tua itu” baik. Tapi ada anggur yang baru yang tidak pas bila disimpan di kantong yang tua, yang diusulkan orang Farisi.

Ironis memang. Banyak orang Yahudi menolak kehadiran anggur baru (Yesus) dan berpendapat bahwa “anggur tua” (dalam hal ini tradisi, peraturan, agama yahudi) itu sudah cukup baik atau lebih baik.

Orang Farisi tidak ingin minum anggur yang terbaik. Mereka menolak untuk menerima penyataan yang baru mengenai Allah dan sebaliknya mencari hanya hal-hal yang telah diubah oleh manusia (yaitu, difermentasi). Namun bagi mereka yang menerima Yesus, air buah anggur yang baru, kabar sukacita injil  itu lebih disukai daripada anggur tua yang difermentasi (agama Farisi).

Bukankah puasa itu maksudnya untuk membaharui hidup, mengubah pola lama yang kurang baik agar menjadi lebih baik.

Selamat pagi sahabat, saudari saudaraku. Apapun yang terjadi dibelakang kita tidak terlalu penting. Tetap belajar dari masa lalu, namun mari membuka hati pada perubahan diri dalam rancana-Nya. “Anggur baru”. Tuhan memberkati.(Rm.Made)

Sharing Sr. Anthonella OSF

Selamat pagi Romo, terima kasih untuk kiriman inspirasi paginya yang bagus....Berorientasi pada masa lalu memang ada baiknya Romo sebagai bahan pertimbangan kita bisa untuk menentukan masa yang akan datang. Tetapi tetap berpegang teguh pada masa lalu ya tidak bisa karena perkembangan zaman  terjadi begitu cepat.... Yesus sebagai pembawa khabar gembira baru juga tidak terlepas dari perjanjian lama. Namun sebagai orang Kristiani yang telah diperbaharui oleh ajaran Kristus harus mengikuti apa yang diajarkan tersebut. Bahkan sangat diharapkan kita ikut berpikir dan bertindak seperti Beliau, sebagai orang telah diperbaharui. Semoga dengan rahmat Tuhan kita semakin lama semakin mirip sesuai dengan yang diharapkanNya....Tuhan memberkati.
| Blogger Templates - Designed by Colorlib