PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS



Pelaksanaan program CMLP fase II kerjasama CKK – Carina telah memasuki penghujung program.Buah dari proses implementasi program terhadap penerima manfaat sudah mulai terasa gredetnya pada saat ini. Dampak program disamping tercapai sesuai target program, juga telah dapat menciptakan masyarakat yang berdaya,kreatif-inovatif  dan kritis konstruktif dalam mengidentifikkasi sumber masalah dan potensi di lingkungannya.

Masalah social ekonomi yang dihadapi masyarakat di wilayah dampingan CKK program CMLP fase II notabene adalah sulitnya akses terhadap informasi,akses transportasi sulit, monopoli terhadap akses ekonomi vital dan political will penguasa setempat yang belum bersinergi dengan  kondisi riil masyarakat. Kondisi ini semakin diperparah dengan ‘terjun bebasnya’ harga karet yang merupakan salah satu sumber ekonomi masyarakat yang bersifat cash crop yang terhitung dari medio 2015 sampai saat ini hanya Rp. 3500,- - Rp,4500,- per kg ditingkat pedagang pengepul kecil dan Rp.6500,- per kg di tingkat pedagang pengepul besar tingkat kecamatan.

“Harga kebutuhan pokok di tingkat pedagang di kampung saat ini meroket naik ! Tidak sesuai dengan tingkat pendapatan masyarakat. Gula pasir Rp. 15.000,- - Rp.18,000,- per kg, beras kualitas sedang Rp. 15.000,- per kg,” ungkap Pak Martinus Mong (45 tahun) , bendahara KSM Pateh Banggi-Dusun Sei Bansi/Mengkaka ,Desa Merawa dengan nada kesal.

Sebagai manifestasi dari proses pencerahan dan pengayaan CKK program CMLP fase I- fase II telah memberikan inspirasi bagi Pak Martinus Mong dan kawan-kawan KSM Pateh Banggi untuk menginisiasi dan mengoorganisir anggota KSM dan masyarakat yang terpapar oleh rendahnya harga karet dan melambungnya harga sembako dan solusinya. Ide dan keingingan Pak Martinus Mong dkk dalam mencari keadilan dan kesejahteraan tersebut bak gayung bersambut dari KSM-KSM dampingan CKK program CMLP dan petani di wilayah kabupaten Ketapang lainnya yang dimediasi langsung oleh USAID IFACS dan CKK. Inisiasi pertama dimulai dari pertemuan antara perwakilan anggota 4 KSM dampingan CKK dan utusan petani lain di wilayah Kabupaten Ketapang dengan pabrik karet PT.Kirana Prima yang diinisiator oleh USAID IFACS dan CKK bertempat di Sandai, Kec. Sandai Kab. Ketapang pada maret 2015.

Follow-up dari pertemuan tentang rencana kerjasama pemasaran langsung masyarakat dengan pihak pabrik terus dilakukan beberapa seri pertemuan  lanjutan, dan khususnya dengan KSM Pateh Banggi, Dusun Sei Bansi/Mengkaka, Desa Merawa telah dilakukan pelatihan peningkatan kualitas bokar bekerjasama dengan pabrik karet PT. Kirana Prima. Pasca pelatihan, anggota KSM Pateh Banggi yang dimotori Pak Martinus Mong, dkk telah mencoba satu kali mengoorganisir pemasaran bokar langsung ke pabrik PT. Kirana Prima di Tayan dengan harga kualitas   sheet angin Rp. 10.000,- per kg. di tingkat pabrik.

Keberhasilan dalam membangun kerjasama dengan pihak pabrik tersebut telah memberikan ‘secercah sinar terang’ dan harapan bagi anggota KSM Patih Banggi dan petani karet lainnya dalam meningkatkan social ekonomi mereka dari ketidakberdayaan, kooptasi dan perangkap modernisasi serta liberalisasi ekonomi.

Perjuangan Pak Martinus Mong dkk dan anggota KSMnya belumlah selesai. Gerakan kerjasama dan pemasaran langsung yang dilakukan Pak Martinus Mong dkk dianggap para pedagang pengepul di kampong  memutus ratai bisnis dan mengurangi rente keuntungan mereka yang telah terbangun lama dan sistematis. Masalah ini masih  berproses dan mencari solusi terbaik antara petani dengan pedagang. Pak Martinus Mong dkk dan petani karet lain tetap berjuang dengan optimis mencari keadilan, seiring berjalannya waktu maka keadilan akan datang ! Save Pak Martinus Mong, cs !   (by: mark_benua)
| Blogger Templates - Designed by Colorlib