PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS






12-14 November di lahan demo plot KSM KJK, anggota KSM mendapat sekolah lapang menanam sayur dari fasilitator CKK Yohanes Budin dan Stepanus Adiyanto. Sekolah lapang kali ini adalah menanam sayur di sela pohon entres dengan sistem bedeng. Adeng Anggota KSM  yang kerapkali di panggil Kek Dewang oleh teman-temanya merasa termotivasi atas penjelasan fasilitator tentang cara pengendalian beberapa jenis hama dan penyakit dengan cara organik.  Keingintahuan sang duda ini, tentang budidaya tanaman muda, sangat tinggi. Dewi anaknya juga  tekun menemani ayahnya berkebun, karena telah merasakan manfaatnya. Hasil kebunnya sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan tambahan seperti gula  kopi sehari-hari, sedangkan untuk  beras masih ada stok sisa panen padi tahun lalu di Jurong tempat penyimpanan padi.

Selesai dari Sekolah Lapang, fasilitator Adi dan Budin berbincang bersama pak Adeng di teras mendiskusikan  tentang manfaat dari  melaksanakan monitoring & evaluasi atas kegiatan dan kebiasaannya sehari-hari yang dilakukan dalam hidupnya. Kegigihannya untuk memerangi kebiasaan  merokok dan mengkonsumsi alkohol arak patut diancungi jempol. Dia kini merasa lebih segar, setelah berhenti merokok dan mengkonsumsi minuman keras. Praktek mengelola keuangan rumah tangga yang dipandu oleh fasilitator juga membuatnya sadar telah banyak “membakar uang”  buat beli rokok dan arak, tuturnya dengan nada menyesal dihadapan dua fasilitator. Ia  sangat menyadari bahwa satu komoditi karet dengan harga anjlok saat ini sangatlah tidak mungkin menopang hidupnya. Oleh karena itu berkat pengetahuan bertanam sayur di pekarangan yang diprolehnya dari belajar bersama kelompok, usaha berkebunnya sedikit demi sedikit mendatangkan hasil. "Sungguh sangat membantu" ujarnya suatu hari. Menurutnya, mau belanja gula dan kopi atau mau memberi jajan untuk cucu, tinggal memetik sayur dan menjualnya ke keluarga-keluarga. "ini lho pak hasilnya" Dengan gembira pak Adeng memperlihatkan hasil jerih payahnya  kepada fasilitator. Tiga jenis sayurnya sepeerti kacang panjang, terong, dan mentimun sudah dipesan jauhari oleh panitya penyelenggara pertemuan motivasi karet untuk menu konsumsi pada tanggal 1-2 Desember.” Puji Tuhan.


Tak henti hentinya Ia  mengisahkan pengalaman suksesnya , berkebun di pekarangan. Disamping mudah merawat, pengaturan waktu juga lebih enak. Waktu untuk merawat karet unggul dan kerja merawat kebun tidak banyak terbuang. Ini jadwal kerja pak Adeng yang akrab dipanggil kek Dewang. Mulai jam 5 subuh  menoreh s/d jam 11 siang, putri pertamanya Dewi yang kebetulan tinggal serumah dengannya secara rutin menyiram tanaman di kebun setiap pagi. Setiap sore, jatah ayahnya merawat kebun di belakang rumah seperti membersihkan gulma, memberi pupuk, dan menyiram dan mengamati tanaman dilakukannya dengan santai dan enak. Dia juga belajar mengamati binatang apa yang sering menggangu tanaman ini.
Selalu saja ada waktu untuk memperhatikan kebunnya walau tuntutan kelompok memaksa ia harus hadir sekadar berdiskusi. Menurut masyarakat Jangat, pak Dewang alias Adeng ini berkarakter keras tetapi juga pekerja keras, dan berusaha membuktikan apa yang diyakininya baik. Ia tidak segan memarahi dan mengeritik anggota KSM yang tidak sungguh-sungguh mau belajar. Ia marah dengan anggota yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berburu bajing loncat. Buang waktu saja katanya berseloroh. . Nyen deh perboka mansia yang artinya itulah alias sifat dan karakter manusia. (Adi) 
| Blogger Templates - Designed by Colorlib