|
Penimbangan BoKar |
|
Pemisahan BoKar basah dan kering |
|
Pembongkaran |
|
selfi bersama di pabrik |
|
Negosiasi Harga |
|
diskusi RTL |
|
PT.KP,KSM,CKK |
|
Pembagian Hasil |
|
total uang 17,5 juta rupaih |
“Mau membeli 1 kg gula pasir saja, kami harus menjual
2-3 kg karet ujar pak Mong, bendahara KSM Pateh Banggi.” Harga
sembako selalu melambung tinggi di saat harga karet turun, ini adalah
pengalaman riil kami di pedalaman, dusun Mengkaka desa Merawa.
Ketua KSM PB
Sojung mengatakan, kami mengakui, kami memang memiliki banyak aset rill seperti
kebun karet lokal, kebun buah, dan lain-lain. Namun, katanya lebih lanjut, "aset-aset tadi tidak bisa
memberi kami uang dengan cepat". Ia juga berkisah bahwa buah-buahan baru bisa dibarter dengan uang
hanya kalau musim buah, tiba. Kejadian seperti ini hampir terjadi di semua perkampungan Dayak. Nampaknya sistim barter tidak laku lagi. Hanya saja saat ini kami semua terpuruk karena karet yang menjadi handalan kami tidak mampu menyangga kehidupan ekonomi kami, katanya berkaca-kaca. Ia tidak mampu menyembunyikan keresahan hatinya karena, tuntutan hidup semakin berat. Biaya untuk anak-anak bersekolah, biaya gotongroyong (odi) memerlukan banyak uang.
Secercah harapan muncul kembali, beberapa anggota
KSM PB merasakan adanya jalan keluar sementara dengan adanya kerja sama kelompok KSM dan pabrik karet PT KP. Tayan. "sedikit lega" ujar pak Mong. Semuanya ini berjalan berkat pendampingan dan fasilitasi oleh fasilitator Caritas Keuskupan Jelly
Karel Peyoh.
Kelompok ini sudah ± 3 tahun menjalani program promosi mata
pencaharian yang dikelola oleh masyarakat bekerjasama dengan Caritas. Budidaya
karet unggul yang dilakukan oleh KSM PB bisa disadap tahun 2018, sekarang umurnya
baru setahun. Model ini dikategorikan tanaman karet belum menghasilkan. Bulan April, KSM PB
mendapat kunjungan sosialisasi dan pelatihan membuat bokar bersih dari 2 staff
PT.Kirana Prima. Sejak April sampai Juni, anggota mempraktekkan metode yang
diajarkan dan mengumpulkan karet lokal dulu.
Mewakili kelompok, bendahara KSM, Martinus Mong didampingi
oleh fasilitator berhasil menjual 2,3 ton bokar
langsung ke pabrik karet (PT. Kirana Prima di kecamatan Tayan) 27-28/7. Dua staf pabrik Bp.
Andu dan Bp. Ragil turut serta menjemput angkutan dari komunitas hingga proses
negosiasi harga langsung dengan Manajer Pembelian (Bp. Walizar). Setelah menjalani proses
penimbangan dan transaksi uang, Martinus Mong mendapat penjelasan dan informasi terkini mengenai harga bokar,
beserta panduan pengaturan bokar sebelum penjualan.
Pihak pabrik, Menejer
Pembelian Walizar menyarankan kepada KSM, untuk penjualan
berikutnya agar mendapatkan penentuan harga yang lebih baik olahan karet harus lebih berkwalitas.
Strategi KSM untuk berjejaring langsung
dengan PT.KP memberi dampak positif dan manfaat bagi anggota KSM Pateh Banggi khususnya.
Anggota merasa terbantu karena mendapatkan
harga yang pantas, dibandingkan hasil mereka menjual kepada pengepul lokal, dimana terkadang ,
ada selisih mulai dari Rp.1.700,- s/d Rp.2.200,- per kilogramnya. Sebuah pembelajaran, harga
diperhitungkan berdasarkan jenis kualitas kadar karet kering oleh pabrik.
Total
nominal hasil penjualan karet bersama mencapai jumlah Rp. 17,5 juta, dan kelompok menyepakati dan menyisihkan untuk kas
sebesar Rp.
215.000,-.Kini anggota
semakin termotivasi menjual karet lagi ke pabrik secara langsung, bahkan 3 orang anggota KSM pedagang lokal (Kiti, Bansen dan
Katen) semakin tertarik menjual kembali lewat KSM PB. (Jelly)