Caritas Ketapang.ckk
– Karet adalah salah satu dari 9 komoditi yang menjadi andalan Pemerintahan Kabupaten Ketapang, tegas Ir.
Laurensius Sikat.G dalam pengarahan singkatnya dihadapan Kolompok Swadaya Masyarakat, Silir Pancur Aji
dan Pateh Banggi di Giet, dalam
penanaman perdana karet unggul, Jumat,14 November 2014 siang hari.
Kepala Dinas perkebunan Ketapang ini disambut hangat oleh
KSM karena berkenan datang ke pelosok pedalaman, dan gencar mensosialisasikan program penanaman
karet unggul mengimbangi perkebunan sawit besar besaran oleh perusahan swasta.
Sawit jalan, karet juga harus jalan, jangan terpancang dengan satu jenis
komuditi saja pesan beliau.
Sejumlah warga Giet dan Sie Bansi yang dijumpai Caritas, jumat sore usai penanaman karet unggul, mengaku terkejut dan sekaligus gembira, baru kali ini ada pejabat Dinas bersedia datang ke daerah pelosok seperti daerah kami ini. Salah satunya seorang petani karet yang kini belajar mengokulasi bibit karet unggul, Sojung (42) .
“Saya sudah lama merindukan kehadiran pejabat di dusun kami yang terpencil ini, apa lagi hadir membawa program " kata Sojung, saat tengah berbicang dengan Bapak Kepala Dinas di Kebun pak Pede tempat penanaman perdana karet unggul jenis IR di Dusun Giet Desa Merawa Kecamatan Simpang Hulu.
Sojung mengatakan, dengan menanam karet unggul, kami berharap ada peningkatan pendapatan dan perubahan cara mengelola kebun karet “tepoh”, tanam tinggal ke cara tanam teratur dan terawat.
Menurut Sojung, kebutuhan ekonomi keluarganya
akan semakin meningkat, tanah semakin sempit, perkebunan sawit sekala besar tak
terhindari. Apalagi, dua dari tiga anaknya saat ini masih membutuhkan biaya
pendidikan. Perlu revolusi mental, imbuhnya bersemangat.
Petani karet lokal di wilayah Giet dan sekitarnya, Pak Desi (52), juga mengungkapkan hal yang sama. Ia tak mengira bahwa Pak Disbun tetap nekat mendatangi dusun Giet, pasalnya dalam keadaan hujan, jalan yang menghubungkan dusun dan desa ke kecamatan akan sangat licin dan mengerikan. Rupanya Bapak Kepala Dinas Perkebunan paham bener keadaan jalan pedalaman, karena beliau juga adalah putra pedalaman asal desa Karangan Kec. Marau. Akan tetapi, ia, pak Desi berharap, pemerintah benar-benar memberi perhatian dan bantuan untuk kepentingan masyarakat.
"Maunya bapak-bapak pemerintahan bila perlu Bupati sesekali blusukan gini, mobil tidak lolos numpang motor masyarakat, ini baru pejabat".Ujarnya.
Sudah dua tahun usia KSM Siling Pancur Aji dan Pateh Banggi, menurut Desi, ia mendapatkan pendampingan dari Caritas Keuskupan Ketapang. Desi mengatakan, pendampingan selama ini benar-benar memberi motivasi bagi kami untuk serius bekerja sama bahu membahu dalam kelompok, ini yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kali ini, ia berharap, pemerintahan daerah selaku pemangku kepentingan dan mitra benar-benar memperhatikan nasib kami orang pedalaman.
Petani karet lokal di wilayah Giet dan sekitarnya, Pak Desi (52), juga mengungkapkan hal yang sama. Ia tak mengira bahwa Pak Disbun tetap nekat mendatangi dusun Giet, pasalnya dalam keadaan hujan, jalan yang menghubungkan dusun dan desa ke kecamatan akan sangat licin dan mengerikan. Rupanya Bapak Kepala Dinas Perkebunan paham bener keadaan jalan pedalaman, karena beliau juga adalah putra pedalaman asal desa Karangan Kec. Marau. Akan tetapi, ia, pak Desi berharap, pemerintah benar-benar memberi perhatian dan bantuan untuk kepentingan masyarakat.
"Maunya bapak-bapak pemerintahan bila perlu Bupati sesekali blusukan gini, mobil tidak lolos numpang motor masyarakat, ini baru pejabat".Ujarnya.
Sudah dua tahun usia KSM Siling Pancur Aji dan Pateh Banggi, menurut Desi, ia mendapatkan pendampingan dari Caritas Keuskupan Ketapang. Desi mengatakan, pendampingan selama ini benar-benar memberi motivasi bagi kami untuk serius bekerja sama bahu membahu dalam kelompok, ini yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kali ini, ia berharap, pemerintahan daerah selaku pemangku kepentingan dan mitra benar-benar memperhatikan nasib kami orang pedalaman.
Sebelumnya Disbun juga sudah mengadakan pelatihan untuk para
pengurus kelompok agar trampil menanam sumber mata entres dan mahir okulasi di
pusat kecamatan,Rabu,12-13 November di demplot milik Koordinator CKK, Aloysius
Rahmad km.4 Balai Berkuak. Keling sebagai instruktur pelatihan sungguh
bersemangat. Ia mengatakan: betapa anthusiasnya peserta mengikuti latihan "
Salam tempel karet selalu.(Jelly)
Salam tempel karet selalu.(Jelly)