LAPORAN SITUASI NO 5
BANJIR SUNGAI JELAI
8 SEPTEMBER 2017
PENGANTAR
Negara :
Indonesia
Lokasi Bencana :
Desa-desa di bantaran Sungai Jelai, Kecamatan Jelai Hulu dan Manis Mata
Periode Laporan : Jumat, 8 September 2017
Sumber Data : Posko
Kemanusiaan Paroki St Maria Assumpta Tanjung
Pelapor :
Vincentius Bondhan
LATAR BELAKANG
Pada hari Senin, 28 Agustus 2017
pada pukul 21.00 WIB, terjadi hujan deras menyeluruh di Kecamatan Jelai Hulu
yang mengakibatkan sungai Jelai meluap dan merusak desa-desa bagian hulu yakni:
Desa Pasir mayang, Rangga Intan dan Sidahari. Pada hari Selasa 29 Agustus 2017,
dampak luapan sungai meluas sampai ke arah hilir. Banjir kiriman terus meluas
sampai ke desa-desa hilir sungai Jelai mencakup kecamatan Jelai Hulu dan Manis
Mata. Aliran deras banjir telah menghanyutkan beberapa rumah, lumbung-lumbung
padi, memutus jembatan penghubung antara desa-desa dan merendam sebagian besar
rumah-rumah di bantaran sungai Jelai. Di Desa banjir kiriman datang dari desa
ke desa dengan jarak waktu kurang lebih satu hari. Desa Tanggerang dan Teluk Runjai
terdampak pada hari Rabu, 30 Agustus 2017 dini hari, sementara itu, desa Perigi
yang berada di hilirnya, terdampak pada hari Kamis 31 Agustus 2017, pagi hari.
Dusun Limus dan Deranuk terdampak pada hari Kamis, 31 Agustus, sore hari. Sementara
itu, Desa Periangan di Riam Kota (ibukota kecamatan Jelai Hulu) terdampak pada
hari Jumat, 1 September 2017, dini hari. Sampai pada hari Selasa, 5 September
2017, banjir kiriman telah sampai di Desa Sengkuang Merabung, Desa Kemuning,
Desa Terusan dan Desa Silat, sementara itu, kondisi air di hulunya, yakni Desa
Kelampai dan Pangkalan Baru, mulai surut. Banjir di Desa Tanggerang disertai
arus yang deras, sementara di desa Periangan, arus tidak sangat deras. Ini terjadi
karena semakin ke hilir, sungai semakin lebar dan datar, tidak securam yang di
hulu.
WILAYAH TERDAMPAK
Sungai Jelai memiliki dua anak
sungai. Anak sungai yang berhulu di Desa Pasir Mayang dikenal dengan nama
Sungai Kiri yang kemudian melewati Desa Rangga Intan, Desa Sidahari, Desa
Tanggerang, Desa Teluk Runjai dan Desa Perigi. Anak sungai yang berhulu di Desa
Karangdangin dikenal dengan nama Sungai Jelai melewati Desa Pangkalan Suka,
Desa Riam Danau Kanan, Desa Kesumajaya, Desa Tebing Berseri, Desa Penyarang.
Kedua anak sungai itu bertemu di desa Deranuk. Setelah itu sungai Jelai melewati
desa Periangan, Desa Asam Jelai, Desa Bikusarana, Desa Kelampai, Desa Pangkalan
Baru, Desa Sengkuang Merabung, Desa Kemuning, Desa Terusan, Desa Silat, Desa
Dibau. Akses menuju Desa-desa itu pada hari pertama desa terkena banjir selalu
terisolasi oleh karena luapan sungai Jelai maupun anak-anak sungai kecil yang
bermuara di sungai Jelai. Jalan yang ditempuh untuk mengirim bantuan berlumpur
dan berbatu melewati pegunungan dan kebun sawit. Untuk menempuh perjalanan
tersebut, tim menggunakan mobil double gardan. Mobil dipinjam dari
keluarga-keluarga di sekitar posko, Institut Dayakologi dan perusahaan Cargill.
Kesulitan utama untuk menjangkau daerah-daerah terdampak selain karena akses
jalan yang sulit adalah listrik yang tidak beroperasi selama 24 jam dan sinyal
telepon seluler yang berkali-kali hilang. Perlu diketahui, di Desa Tanggerang
tempat posko Paroki Tanjung berada, listrik hanya beroperasi di sore hari pukul
17.00 – 06.00 WIB. Komunikasi dengan desa-desa terdampak juga menjadi sangat
sulit karena beberapa desa di hilir tidak terjangkau sinyal telepon.
POPULASI TERDAMPAK
Sampai tanggal 5 September 2017,
korban yang terdampak berjumlah 1415 KK di 17 Desa. Data tambahan jumlah
populasi terdampak terbaru per 8 September 2017, di Dusun Tanjung Beringin (6
KK), di Desa Kemuning (137 KK), di Desa Terusan (100 KK) dan di Dusun Sungai
Rasak (100 KK). Data terbaru ini dapat diverifikasi pada hari Jumat, 8
September 2017. Tim akan mengirim pendata untuk memverifikasi data terdampak di
Desa Terusan dan Dusun Sungai Rasak.
KEBUTUHAN MENDESAK
Selain sembako untuk
daerah-daerah terdampak baru, kebutuhan yang mendesak saat ini adalah
peralatan-peralatan dapur, perlengkapan tidur, dan perlengkapan mandi. Selain
itu, kebutuhan kesehatan dan trauma
healing juga menjadi kebutuhan yang belum dapat secara merata ditangani tim
Posko Paroki Tanjung. Perlu diketahui, salah satu trauma umum yang dialami oleh
para korban terdampak adalah ketakutan pada hujan. Sejak terjadinya bencana
ini, cuaca sangat tidak menentu. Langit kadang-kadang cerah, namun tiba-tiba
bisa berubah menjadi mendung tebal dan turun hujan.
RESPON PEMERINTAH
Selain Posko Induk Kecamatan di
ibu kota kecamatan Jelai Hulu, berdiri juga posko kesehatan dari perusahaan
Cargill. Sampai hari ini, pemerintah belum membuat respon yang terstruktur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah datang ke Posko Paroki Tanjung pada hari
Selasa, 5 September 2017 sekedar menanyakan beberapa hal berkaitan dengan gerak
Posko Paroki Tanjung. Setelah itu, tim BPBD melanjutkan perjalanan menurunkan
bantuan ke Posko Kecamatan.
RESPON CARITAS/KEUSKUPAN/POSKO KEMANUSIAAN PAROKI ST MARIA ASSUMPTA
TANJUNG
1.
Sampai hari Rabu, 6 September 2017, data khusus,
yakni data keluarga terdampak kerusakan besar di Desa Tanggerang dan Teluk
Runjai, berhasil dihimpun tim sampai 41 KK dari target 75 KK. Pada tanggal 5
September 2017, tim mendapat tambahan relawan dari seminari Laurentius
Ketapang: 1 Frater dan 3 Seminaris. Mereka aktif bekerja pada tanggal 6
September 2017. Kesulitan mereka dalam pendataan ini adalah kurangnya relawan
lokal yang mengantar tim pendataan. Target hari Sabtu tanggal 9 September 2017,
sudah selesai.
2.
Pada hari Senin, 4 September 2017, Tim mengirim
bantuan ke desa Sengkuang Merabung untuk korban terdampak di Tanjung Beringin
dan Kemuning. Karena akses ke Tanjung Beringin dan Kemuning tertutup, bantuan
dibawa kembali ke Posko Tanjung. Pada tanggal 5 September 2017, terjadi update
data untuk korban terdampak. Maka, tim mempakcaging kembali bantuan dengan
bantuan para ibu dan anak-anak asrama putri Sion, untuk Kemuning sebanyak 137
KK, Terusan sebanyak 100 KK, dan sungai Rasak sebanyak 100 KK. Karena cuaca
tidak mendukung sejak pagi hari, hujan dan mendung tebal, tim memutuskan untuk
menunda pengiriman bantuan. Pada tanggal 6 September 2017, bantuan diturunkan
di Sengkuang Merabung lalu dilanjutkan dengan perahu klotok ke Kemuning dan
Terusan. Bantuan untuk Sungai Rasak dititipkan kepada tim Terusan. Bantuan
untuk sungai rasak sampai di sana pada tanggal 7 September 2017, pukul 11.00.
jumlah bantuan yang didistribusi hari itu: Kemuning sebanyak 150 paket, Terusan
sebanyak 100 paket dan Sungai rasak sebanyak 100 paket.
3.
Pada tanggal 7 September 2017, tim posko paroki
tanjung mengirim paket sembako yang kedua kalinya di Pasir Mayang, Rangga Intan
dan Sidahari. Bekerjasama dengan PT Cargill, tim Pokso paroki Tanjung
menyelenggarakan pengobatan gratis untuk Desa Pasir Mayang mulai jam
14.00-18.00 WIB. Jumlah tim PT Cargill: 1 dokter, 2 driver dan 2 orang dari
staff PT. Tim Posko Paroki Tanjung menurunkan 8 orang relawan untuk membantu
menurunkan bantuan: 2 orang mendata kerusakan, 2 driver, 3 relawan, 1 perawat. Jumlah
pasien yang mengikuti program pengbatan gratis sebanyak 90 orang. Keluhan
kesehatan kebanyakan sakit perut, demam, gatal-gatal.
4.
Sampai hari ini, tanggal 8 September 2017, tim
Posko paroki Tanjung telah melayani: Desa Pangkalan Suka (103 pasien), Desa Tanggerang
(10 orang), Desa Teluk Runjai (2 pasien), Dusun Penyarang (34 pasien), Desa
Pasir Mayang (124 pasien), Desa Deranuk (39 pasien), Sengkuang Merabung (2
pasien). Total seluruhnya ada 314 pasien. Masih ada beberapa tambahan data yang
belum digabungkan oleh tim kesehatan Posko Paroki Tanjung.
5.
Beberapa hal yang mendesak saat ini adalah bantuan
untuk beberapa anak sekolah yang terdampak banjir dan kehilangan peralatan
sekolah.
6.
Pada tanggal 6 September 2017, tim mengadakan
rapat evaluasi dan koordinasi bersama Mgr. Pius Riana Prapdi. Monsinyur
menegaskan beberapa hal:
- Bencana mengajari kita untuk berubah. “Ada yang mengatakan tidak membuang sampah sembarangan. Ada yang mengatakan untuk mulai bijak dengan alam. Semuanya itu adalah usaha untuk berubah/bertobat.
- Demi alasan keselamatan, undang-undang Negara kita melarang orang membangun rumah tinggal di bantaran sungai. Ini menjadi catatan untuk masa rekonstruksi dan recovery.
- Tim Posko Paroki Tanjung harus mulai berkoordinasi dengan posko-posko penyalur bantuan.
- Rumah Sakit Fatima siap melayani trauma healing bagi korban terdampak.
- Dua orang dari tim dari Karina (Karitas Nasional) akan datang membantu assessment di Posko Paroki Tanjung kira-kira pada tanggal 10 September 2017.
- Tim dari seminari Laurentius akan diminta membantu mengerjakan pendataan sampai pendataan selesai.