PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS



Sungai Gonggang sangat  potensial untul PLTA
“Penyaluran dana desa th.2015 sebesar Rp.20,77 triliun untuk 74.093 desa masih tersumbat. Puluhan ribu desa belum terima sepeserpun. ( Kompas,27 Agustus 2015)
Mentri Keuangan Bambang Brojonogoro bahkan mengatakan sebagaian besar dana desa masih tertahan di rekening kabupaten. (Kompas com ,3/9/2015)

Menteri Desa dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal (PDT) Marwan Jafar mengatakan, pemerintah daerah yang menahan anggaran dana desa bisa dijatuhi sanksi oleh Kementerian Dalam Negeri. Sanksi yang diberikan bisa penundaan pemberian dana desa, Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Alokasi Umum (DAU).
"Pokoknya kalau nggak segera, mereka kita sanksi. Kami bisa delay untuk anggaran desa berikutnya, kalau mereka nggak serius menyalurkan," ujar Marwan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/9/2015). 
"Sangat disayangkan kalau demikian jadinya nasib dana desa, yang rugi kita juga", ungkap pak Mungkin yang telah dua tahun didapuk menjadi ketua pengurus Kelompok Swadaya Masyarakat Siling Pancor Aji.

Ada yang mengatakan pemimpin daerah Kabupaten takut dikriminalisasi KPK, takut dana dikorupsi yang dapat berujung pada terjeratnya banyak aparat desa.

Semestinya kekawatiran itu tidak boleh muncul, asal saja hakekat penyerapan  dana dan penggunaan dana desa, perencanaan programnya, disusun ditingkat komunitas Desa. Sementara para pemangku kepentingan benar-benar memiliki niat yang jujur, tranparan dan bertanggungjawab dalam pelaksanaan.

bertemu dengan Bpk.John Lai dari Dinas ESDM
Oleh karena itu Komunitas SPA desa Merawa dusun Giet, mencoba menyampaikan program jangka pendek ke Desa untuk   memanfaatkan aliran air sungai guna penerangan listrik tenaga mikro hydro. Kepala  Desa telah memberikan  persetujuan. Lalu  mereka  meminta rekomendasi pak Camat, untuk selanjutnya pergi ke Dinas Energi Ketapang.

Langkah yang sudah diambil, membuat studi kelayakan partisipatif sederhana. Kemudian bersama-sama  dengan pendamping menganalisa dan menyusun apa-apa yang diperlukan,  termasuk mencari tahu harga-harga bahan, dan merumuskan dalam bentuk proposal yang sederhana. Mereka melakukan dengan penuh anthusias.

Untuk mengantar proposal ke Dinas Energi dan Sumber daya Mineral, mereka menunjuk pak Mungkin sebagai ketua kelompok pergi ke Ketapang membawa proposal, didampingi Jelly sebagai fasilitator. Mereka menggunakan uang kas kelompok untuk biaya transport ke Ketapang, sambil berharap pemangku kepentingan di Kabupaten mempelajari dan mempertimbangkan proposal mereka. (jelly)


| Blogger Templates - Designed by Colorlib