Jumat.21.8.20 Inspirasi pagi PW. Santo Pius X Paus
Mt.22:34-40 “kasih itu sederhana saja…namun menuntut totalitas”
“Kasih” , “Syalom” atau “damai sejahtera” adalah keadaan dimana manusia dapat berdamai dengan Allah, manusia berdamai dengan sesamanya dan manusia berdamai dengan alamnya.
Pada Pesta Wajib Santo Pius X, seorang Paus yang dikenal sebagai “Paus Perdamaian”, kita diajak untuk merenungkan sumber kedamaian yaitu ketika kita mampu mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap budi. Yang kedua sumber damai sejati yang berikutnya adalah ketika kita mampu hidup mengasihi sesama seperti kita mengashi diri sendiri. Tidak ada yang mampu mendebat ke-sahih-an “hukum kasih ini”. Orang Farisi kehabisan Cara, orang Sadukipun bungkam dan terdiam.
Akan tetapi,tidak bisa diingkari kita sering hidup dalam keributan, kebencian, saling mengklaim dapat melakukan yang lebih baik. Tidak usah jauh jauh, banyak keluarga hidup dalam konflik dan tidak sedikit berakhir dengan perpisahan.
Tidak sedikit yang yang hidup dengan ego berkuasa, sehingga selalu merasa orang lain tidak mampu, atau orang lain dungu. Tidak sedikit yang hidup dengan mengedepankan amarah dan cendrung puas kalau ada konflik antar kelompok.
Pasti bukan paradok kehidupan seperti itu yang kita inginkan. Kita ingin hidup damai, hidup harmonis. Dan itu terjadi kalau kita kembali kepada kehidupan kasih yang universal, yaitu kasih akan Dia, Allah yang menjadi sumber kebaikan, dan kasih akan sesama yang memiliki hati yang baik saling mendukung dan menghargai, bukan saling mempertontonkan kehebatan diri sendiri. Paus Pius X menggambarkan dengan ungkapan “keagungan Allah yang Mahamulia dikidungkan begitu tinggi”
Perbuatan baik, murah hati, rela berbagi, tidak iri hati, tidak dendam, tidak cemburu, tidak saling menyakiti, adalah sebagian kecil dari tindakan kasih. Ketika kita mampu melakukakan itu meski hanya kecil saja, bahkan mungkin terasa tidak ada efek apa apa untuk orang, namun, ketika hati merasakan plong, ada kegembiraan hidup, dalam pergumulan tersebut, anda sedang menikmati kasih Tuhan. Kasih itu sederhana saja.
Mari kita mulai berbagi kasih mulai dari lingkup kecil, teman rekan, keluarga, komunitas. Sekecil apapun tindakan itu akan memiliki arti, apa lagi kita lakukan habis habisan.. (Teringat sabda Yesus yang lain: “sesungguhnya apa yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”.
Selamat pagi sahabat, saudari saudaraku, Tuhan memberkati. (ign Made)