Pemberdayaan
masyarakat merupakan satu tantangan yang tidak mudah untuk dilakukan, karena
harus menghadapi berbagai sifat dan karakter masyarakat. Masyarakat sering
dimanjakan oleh alam, sehingga masih sulit untuk merubah pola pikir dan
kebiasaaan yang sudah dilakukan turun temurun. Tapi hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk tidak mendampingi masyarakat bimbingan.
Live in merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan, dimana Pembina dapat tinggal bersama-sama dengan masyarakat binaan, sehingga mampu mengenali karakter masing-masing anggota dan mengajak mereka melakukan aktivitas tanam-menanam, serta memberikan motivasi-motivasi yang baik untuk membangun pola pikir dan kesadaran akan hal-hal baru yang dapat membangun diri mereka.
Sebenarnya kelompok binaan ingin memperbaiki taraf hidup, dan tetap menjaga hutan dan kearifan lokal, akan tetatapi belum siap untuk berproses. Sehingga kebanyakan anggota menginginkan hal-hal instan, dengan kata lain mendapatkan hasil yang cepat, hari itu kerja hari itu juga sudah mendapatkan hasil. Ketika ada ilmu baru yang diberikan, mereka tidaklah langsung percaya, sebelum mereka menyaksikan sendiri dan mengalami sendiri. Sering kali anggota mengeluhkan tidak ada waktu untuk kerja bersama-sama kelompok, karena sibuk berladang, sibuk berburu,sibuk mencari madu dan lain sebagainya. Mereka belum menyadari, apa yang mereka siapkan saat ini merupakan usaha jangka panjang yang akan meningkatkan taraf hidup mereka dimasa yang akan datang.
Mereka dilatih untuk membudidayakan karet unggul, dan budidaya tanaman muda, bagi sebagian anggota, hal ini sangat menyita waktu, tapi bagi anggota yang sudah merasakan manfaat dari pendampingan, hal ini sangat berguna untuk menambah penghasilan.
Menanam tanaman muda seperti sayur-sayuran bukanlah hal yang sulit, tetapi hasilnya menggiurkan. Akan tetapi untuk mencapai hasil yang baik, memerlukan proses yang panjang, dan perlu kesabaran. (budin)