1. Diskusi
tentang Analisa Usaha
a.
Definisi :
i. Pak
Aloy : Perhitungan biaya produksi, situasi pasar, dan untung rugi
ii. Pak
Martin & Pak Ewal : Tahap awal sebelum perancangan usaha
iii. Kesimpulan
: suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui situasi pasar. Tentang jenis
komoditi apa saja yang memiliki nilai jual yang tinggi, yang selanjutnya
membuat perhitungan biaya produksi.
b.
Penjelasan teori
c.
Simulasi analisa usaha (perhitungan biaya)
2. RKTL
Fasilitator Ã
dilanjutkan masing-masing sebelum dikumpulkan ke PO KARINA
3. Refleksi
dan evaluasi
a.
Tanaman Karet Unggul
i. Pak
Aloy : untuk budidaya karet, dapat pengetahuan baru tentang cara pemberian
pupuk dasar (perlakuan topsoil dan subsoil), termasuk tentang penggunaan
belerang dan SP 36. Seedfund KSM bisa disarankan untuk dibelikan pupuk2
tersebut.
ii. Budin
: banyak dapat hal-hal baru, tentang penyemaian karet dan seleksi biji, selama
ini hanya tahu teori saja. Untuk tanaman muda juga demikian.
iii. Romo
MaDE : Nantinya saat terjun ke lapangan, pastinya akan menemui orang-orang yang
sudah pernah mengalami dan melakukannya berpuluhan kali. Sehingga menjadi tugas
fasilitator nanti bagaimana bisa meyakinkan masyarakat tentang cara atau metode
yang kita bawa.
iv. Pak
Ewal : untuk karet unggul, yang akan saya ajarkan nanti adalah cara okulasi
yang sekarang diajarkan dari pak yulius. Saya minta informasi dari pak yulius,
tanaman muda apa yang tidak sulit pemeliharaannya (tidak rentan) ? karena
biasanya masyarakat malas dengan yang punya tingkat kesulitan tinggi.
v. Pak
Yulius : bisa saja kita menggunakan tanaman muda yang mudah pemeliharaannya,
tapi biasanya justru hasilnya nanti tidak terlalu menggiurkan. Tanaman yang
punya nilai ekonomis tinggi biasanya justru yang mudah terkena hama penyakit.
Atau bisa juga kalau mau dicoba, bisa dengan tanaman jagung. Terong bulat hijau
(local) biasanya lebih tahan dibandingkan dengan terong ungu.
vi. Pak
Jelly : di komunitas, untuk tanaman muda, akan mendorong menanam bibit local.
Namun yang ada sekarang itu adalah keyakinan mereka bahwa tingkat
keberhasilannya rendah jika di lahan yang tidak dibakar. Bagaimana cara
penanaman tanpa lebih dulu membakar lahan? Khususnya sawi kampung.
vii. Pak
Yulius : kita harus melihat lebih dahulu, ada apa di lokasi yang dibakar itu.
Pertama, tanahnya subur, apalagi jika bukaan pertama. Kedua, ketika semua
kayu2/ranting2 semua terbakar menjadi abu, maka abu kayu tersebut mengandung
80% kalium. Abu kayu juga bisa dijadikan campuran bahan kompos. Tapi masih
kalah jauh dengan sabut kelapa atau batang pisang (kalium tinggi). Setelah
dibakar, tanahnya menjadi lebih gembur, karena abu bercampur dengan tanah
topsoil, sehingga lebih subur. Namun ada kelemahan pada lahan yang dibakar.
Kesuburannya tidak tahan lama, apalagi jika sudah tersiram air hujan. Akan
hilang zat2 yang terkandung di dalamnya.situasi positif di lahan yang dibakar
itu, kita ambil di bedeng yang kita buat. Dengan cara, pengolahan tanah yang
sempurna. Adanya masa istirahat tanah, untuk menetralkan keasaman/pH tanah.
Dari situasi tanah yang berat menjadi lebih gembur.pada bedengan yang sudah
digemburkan, baik jika diberi humus/kompos. Itulah peluang kita di situ.
Usahakan penyemaian biji di koker (botol aqua/polibag/daun pisang) yang paling
mudah dan murah untuk masyarakat. Batang sawi akan tumbuh dengan diameter yang
lebih besar (sebotol aqua) jika ditanam di koker. Biji diayak. Di bedeng, di
lubang tanam, setelah diberi kompos, tambah sedikit SP 36 atau belerang. Di
dalam SP 36 sudah ada juga sedikit kadar belerangnya. Abu kayu yang menganudng
kalium , bisa kita tebar di bedengan. Bisa juga pelepah kelapa yang sudah
kering, taruh di atas bedengan dan dibakar. Atau pelepah pisang kering tebar di
atas bedengan lalu dibakar.
viii.
Pak Yulius : agar kalian tidak kalah saing
dengan masyarakat, silakan dibuktikan (lewat percobaan pribadi), bahwa biji
yang ditanam di koker bisa tumbuh dengan lebih baik. Jadi harus diujicoba dan
dibuktikan hasilnya.
ix. Pak
Yulius : sosialisasi tentang kompos memang tidak mudah di masyarakat. Jangan
melihat keberhasilan langsung 100%, tapi lihat dari sekian banyak orang, tetap
ada segelintir orang yang akhirnya mau ikut terlibat. Yang terpenting adalah
pendekatan yang terus menerus. Pupuk kimia memiliki dampak buruk karena residu
kimia yang ada bisa menguap dan mengganggu kesehatan kita.Pentingnya penggunaan
bahasa untuk pendekatan. Fasilitator
sebagai agen perubahan di masyarakat. Fasilitator bukan sebagai pekerja
masyarakat, tapi sebagai contoh bagi masyarakat. Masyarakat sudah ada potensi,
kehebatan fasilitator adalah bagaimana bisa mendorong masyarakat untuk
mengembangkan potensi yang ada.
x. Pak
Ewal : berapa biji di setiap aqua/koker untuk sawi kampung ?
xi. Pak
Yulius : 1 biji.
xii. Pak
Ewal : untuk kompos, apakah kotoran sapi bisa diganti kotoran hewan lainnya ?
xiii.
Pak Yulius : pada dasarnya adalah kotoran ternak
/ kandang. Tapi kalau kotoran babi biasanya mengandung penyakit tertentu.
xiv. Pak
Yulius Ã
Pak Jelly : kapur dolomite bisa untuk
menetralkan pH tanah. Bagus untuk tanaman cabe dan tomat, untuk mencegah
kekurangan kalsium. Di tanaman cabe biasanya kalau kekurangan kalsium, buahnya
seperti 2 tapi ternyata hanya 1. Kapur dolomite bisa diganti abu dapur.
xv. Pak
Yulius : semua pohon pisang bisa dipakai, tidak hanya pisang nipah. Dan pada
dasarnya yang terpenting adalah apa yang ada di masyarakat itulah yang perlu
dimanfaatkan.
xvi. Pak
Aloy : yang terpenting RKTL yang dibuat semua berdasarkan modul yang ada.
xvii.
Pak Martin : film yang dibuat tidak mendetail
tapi paling tidak gambaran besar yang ada di pikiran saya. Saya senang dengan
pelatihan ini.
xviii.
Pak Adi : dari pelatihan ini, begitu terasa
dibandingkan dengan pelatihan lainnya yang pernah diikuti, mulai dari teori
maupun praktek. Seperti tentang jarak tanam entres, dan juga tentang pengenalan
dan pengukuran dosis pupuk secara detail. Bisa untuk gambaran SL saat di
lapangan nanti, karena sesuai akal mereka.
xix. Pak
Yulius : kita harus hati-hati, perhitungan pupuk kemarin di sekitar kita, bukan
di lingkup masyarakat. Jadi nanti tetap harus disesuaikan dengan konteks level
masyarakat.
4. Penutup
à Romo Made