"Semoga
dengan adanya perayaan Hari Pangan Sedunia di Paroki Santa Maria Botong, semua
umat dibebaskan dari segala malapetaka dan bencana yang mengancam alam dan
iklim di muka bumi ini. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin."
Demikian kalimat doa yang disampaikan Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Ketapang, sebelum melaksanakan ritual Pancung Buluh Muda pada saat upacara Penyambutan Tamu secara adat, di Paroki St. Maria Botong, 4 Oktober 2025.
Ya. Perjalanan melalui medan yang ekstrim dan melelahkan itu, terbayar sudah karena rombongan Uskup Ketapang, Komsos, dan TIM PSE Caritas Ketapang telah sampai dengan selamat di Botong, Paroki yang berada di pedalaman, yang baru diresmikan pada tanggal 4 Juni 2023 lalu.
Paroki Botong, terletak di Desa Kualan Hulu, Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang. Lebih kurang 328 km dari Kota Ketapang dan Pusat Keuskupan, Paroki yang berada di pedalaman ini pada mulanya adalah sebuah ‘mall besar’ yang menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakatnya. Tetapi pelan-pelan hal tersebut hilang karena kerusakan lingkungan yang cukup berat. Penambangan emas menjadi sumber daya yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sehingga air Sungai Kualan yang dulunya jernih pun menjadi sangat keruh.
Ini menjadi keprihatinan bersama masyarakat dan Tim PSE Caritas Ketapang. Maka untuk menjaga alam dan lingkungan, masyarakat Botong diarahkan untuk membuat sawah, untuk mengurangi dampak lingkungan akibat sistem ladang berpindah yang selama ini mereka lakukan. Ini lah yang menjadi dasar kenapa Hari Pangan Sedunia Keuskupan Ketapang tahun 2025 dirayakan Bapa Uskup bersama umat di Paroki Botong.
Setelah upacara penyambutan, rombongan dibawa masuk dan beristirahat di Dango, rumah panggung tempat pertemuan, yang dibangun dengan swadaya dan gotong royong oleh masyarakat Botong sendiri. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan Misa Pembukaan.
Sesi Ngopi (Ngobrol Pintar) – malam hari - bersama dengan Sr. Marissa, CB., perwakilan dari PSE-KWI Jakarta, berlangsung seru dan inspiratif. Beliau memberi pengetahuan dan pengalaman tentang cara bercocok tanam yang ramah terhadap bumi. Mulai tentang pupuk organik sampai hal-hal paktis serta praktik-praktik baik dalam mengolah tanah, bumi kita tercinta. Dan ini menjadi pelajaran, pengetahuan, dan motivasi baru bagi para peserta sesi ini.
Minggu, 5 Oktober 2025 diadakan Misa Perayaan HPS bersama Umat Katolik yang ada di Paroki Botong. Misa berlangsung cukup khidmat dan meriah. Berbagai hasil bumi dari umat menjadi persembahan yang dihantarkan saat Perayaan Ekaristi.
Dalam kotbahnya, Mgr. Pius Riana Prapdi mengatakan demikian,” Paus dalam pesannya kepada kita semua, mengatakan kita merayakan 10 tahun Ensiklik Laudato Si' pada tahun Yubileum, yaitu tahun peziarahan pengharapan. Dan dengan tema ini, dengan ajakan ini, kita juga dimotivasi untuk mengolah, memelihara dan melestarikan rumah kita bersama ini, tanah kita ini, agar terus memberi hasil yang berguna untuk kehidupan kita yang semakin damai dan sejahtera. Maka, kita boleh mempunyai semboyan supaya kita mengembangkan pertanian organik demi kesejahteraan dan harapan."
Setelah Perayaan Ekaristi, kegiatan dilanjutkan dengan Aksi Nyata, yaitu menanam. Kebun pastoran Botong yang terletak di sekitar rumah Pastoran, oleh Bapa Uskup Ketapang dan rombongan, ditanami dengan sayur-sayuran. Kemudian bersama dengan kelompok tani menuju lokasi sawah untuk menanam padi. Selesai menanam padi, rombongan kembali ke Dangau. Di dangau, Sr. Marissa, CB., kembali memberikan pengetahuan dan mempraktikkan langsung tentang pembuatan dan pengolahan pupuk organik.
Pertemuan ditutup dengan makan siang bersama di Dangau, dan Bapa Uskup bersama rombongan kembali ke Ketapang pada sore harinya.
Perayaan Hari Pangan Sedunia ini menjadi ajakan untuk melakukan Aksi Nyata dalam merawat bumi, tempat tinggal kita yang tercinta ini. Seperti yang dikatakan Mgr. Pius Riana Prapdi,
Sa… Dua… Tiga… Empat… Allah Sang Juru Selamat.
Lima… Enam… Tujuh… Delapan… Yesus Kristus Pembawa Keselamatan.
Sembilan… Sepuluh… Sebelas… Duabelas… Roh Kudus Sang Pembebas.
demikian juga kita manusia. Dengan merawat bumi, kita juga berbagi peran dengan Allah untuk merawat tanah, air, dan udara yang kita hirup, memberi keselamatan bagi lingkungan kita, memperkuat ketahanan pangan, dan membebaskan kita dari ketergantungan akan sumber daya alam yang hampir habis ini.
Better foods, better future.
Selamat Hari Pangan Sedunia 2025.
Tuhan memberkati (ds)
Videonya dapat anda tonton di sini: