PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Sabtu. 5.12.20 Inspirasi pagi

Matius 9: 35-10: 1,5,6-8  “Free”

Kemarin, tgl.3-4 Desember, kami beberapa imam  usia 50 th keatas berkumpul, bersama Bapa Uskup; yaa, bukan untuk rekoleksi, atau bicara tentang strategi pastoral, tapi mencoba berceritra hal yang ringan ringan tentang tahapan-tahapan  hidup yang telah kami lalui. Yang banyak disharingkan adalah tahapan, 60 th-mati, tahap integritas dan kecewa. 

Ternyata banyak hal yang mengejutkan yang muncul dari sharing para Romo. Ada Romo yang merasa tidak berani lagi pergi jalan jauh, takut sesat karena kadang kadang kadang blank, lupa berada dimana.  Rm. Sutadi menyebutnya, demensia, gejala penurunan daya ingat dan daya pikir akibat rusaknya sel otak. 

Saya telah berjalan bersama dalam pelayananku, dan banyak hal baik yang telah saya lalui  tapi tidak sedikit yang pahit bahkan penolakan yang saya rasakan, ungkap Rm Lintas. Di saat mata hariku kini condong ke barat, kami berhenti dan berdiri dengan rasa terimakasih bahwa kami telah diberkati secara tak terduga bahkan dengan cuma cuma. Banyak persahabatan dan hubungan yang sangat berarti bagi kami diberikan umat, kisah Rm. Ubin.  “Hanya ini warisan yang bisa kupersembahkan untuk generasi berikutku.  Saatnya bilang, ah sudahlah.…terimakasih Tuhan, cukup sudah, sudah banyak yang kuterima dengan cuma-cuma.


Diakhir pesan Yesus mengenai semua pekerjaan yang Ia lakukan selama pelayanan publiknya, berkeliling ke semua kota dan desa, mengajar di sinagoga-sinagoga, memberitakan kabar baik kerajaan Bapanya dan menyembuhkan semua jenis penyakit dan penyakit, Ia mengingatkan murid muridnya, kalian lihat, pekerjaan kita sedemikan banyak, tidak mungkin kita mengerjakan sendiri sendiri. Minta sajalah kepada Bapa pekerja lebih banyak. Urusan minta, tidak berbayar kok, anda diberi cuma cuma, free, maka berikan juga dirimu dengan free, tanpa honor. Kira kita seperti itu bila disederhanakan sabda Tuhan pagi ini.

Pernyataan Yesus, 'Anda menerima tanpa biaya', mengarah pada panggilannya, 'memberi tanpa biaya'. Karena kita telah diberkati dengan bebas dalam banyak hal, kita harus menganugerahi orang lain dengan bebas pula. Kita harus memberi tanpa mencari atau mengharapkan balasan. Tidak ada kan yang menghitung  kasih Tuhan bagi kita? Pembelajaran yang indah sekali.

Masing-masing dari kita memiliki kombinasi karunia dan pengalaman yang unik dan kas. Mari kita syukuri selalu. Ajak Uskup menghakiri perjumpaan yang indah ini. 

Selamat pagi, terimakasih rekan imam,  sahabat, kita tidak sendirian, ada umat yang selalu mendoakan kita, ada Bapa yang selalu menguatkan kita, tetap berjuang selagi masih diberi nafas. Perjalanan kita belum berakhir. Tetap semangat. Tuhan memberkati.


Sharing sr. Anthonella Osf

Selamat pagi Romo...terima kasih untuk sharingnya yang bagus....Iya Romo kadanh2 muncul dalam benak saya, saya telah banyak menerima dari Tuhan dengan cuma2, tanpa jasa apapun dari Tuhan...Apa yang trlah saya buat bagiNya sebagai ungkapan syukurku? Ternyata belum ada apa2, malah masih sering sibuk untuk urusan kepentingan sendiri...Wah denga malu2 dikit mulai bangkit semangat untuk mencoba memberikan yang terbaik bagiNya...Kita bersyukur diberi selalu kesempatan untuk menyadari dan merefleksi perjalanan hidup dan pelayanan kita untuk  sesama. Tuhan memberkati.



| Blogger Templates - Designed by Colorlib