PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Kamis.10.12.20 Inspirasi pagi

Mat.11:11-15 “tidak elok saling membanding-bandingkan”

Saling memuji itu baik, sebagai salah satu bentuk penghargaan. Berbeda dengan membanding bandingkan sukses hidup anda dengan orang lain. Sebab kita tidak akan pernah bersyukur kalau  terus menerus membandingkan hidup kita  dengan orang lain. Kita sering menilai orang dari kulit luarnya, sebaliknya kita sering  merasa diri sudah penuh dengan kekurangan. Pertanyaan yang berulang ulang kali muncul mengapa ya hidupku tidak sebaik dan semakmur orang lain.

Soal hidup saling memberi pujian dan penghargaan kita bisa belajar dari Pujian yang Yesus berikan kepada Yohanes Pembaptis dalam pembacaan Injil pagi ini. Dalam pembacaan Injil pagi ini, Yesus sangat memuji Yohanes Pembaptis. Dia lebih besar dari semua anak yang lahir dari wanita, dia adalah nabi yang kedatangannya dinantikan oleh semua Kitab Suci Yahudi. Dia adalah sosok Elia yang diyakini akan mendahului kedatangan Mesias.  Sebaliknya Yohanespun memuji kebesaran Yesus,  sebagai seseorang yang lebih besar dari dirinya. Jauh dari kesan  saling membanding bandingkan.

Dalam hidupnya yang singkat kita belajar bahwa Yohanes  tidak pernah menyaksikan hal hal luar biasa yang dilakukan Yesus, ia tidak menyaksikan mujizat mujizat, apa lagi pristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Mengapa? Karena begitu Yesus tampil di depan umum, Yohanes Pembaptis sudah tiada, ia sudah dieksekusi oleh Herodes. 

Itulah sebabnya Yesus berkata tentang dia bahwa yang terkecil dalam kerajaan surga, yang tidak merasakan dan menyaksikan hal besar dalam pewartaan kerajaan Allah, lebih besar dari pada Yohanes. Berbahagialah yang melihat, namun lebih berbahagia yang tidak melihat namun percaya. Yang dimaksud yang terkecil adalah, siapapun, yang memiliki hubungan yang dekat dengan Yesus. 

Kita semua lebih diistimewakan daripada Yohanes Pembaptis. Apa yang Yohanes tunjukkan, kita lihat kembali dan, memang, pengalaman di sini dan saat ini. Dalam dan melalui Ekaristi, kematian dan kebangkitan Yesus hadir bagi kita secara sakramental. Roh Putra Allah telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui baptisan dan Krisma. 

Sekali lagi kita adalah orang orang yang terberkati. Seperti yang Yesus katakan kepada murid-muridnya di satu titik di dalam Injil, 'Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat!'. 

Kita dipanggil untuk menghargai dan menghargai rahmat yang telah kita terima dan membiarkan rahmat itu menyentuh hidup kita dan menjadikan kita orang yang anggun dan bersyukur, sehingga hidup kita dapat memberkati orang lain sebagaimana kita telah diberkati

Selamat pagi sahabat. Kita dipanggil untuk hidup saling menghargai dan menjadi berkat untuk orang lain. Ayo jauhkan kesan hidup saling membanding-bandingkan. Kita lahir bukan menjadi seperti orang lain. Kita unik dan istimewa. Mari kita menjadi orang yang berpengaruh untuk sekitar kita lewat setiap tindakan dan perkataan sekecil apapun itu. Tuhan memberkati

Sharing Sr. Anthonella Osf

Selamat sore Romo, terima kasih untuk kiriman inspirasi paginya yang bagus...Pribadi Yohanes Pembaptis yang menyerukan agar kita semua menyiapkan diri bagi kedatangan Sang Juru Selamat sangat dihormati dan dipuji oleh Tuhan Yesus. Sebaliknya Yohanes juga memuji Yesus yang melebihi dirinya...Jujur menilai kehebatan orang lain dan menyadari keterbatasan dirinya sering tidak mudah. Marilah kita mohon rahmat kerendahan hati agar kita mampu melihat mensyukuri kelebihan orang lain, bulan malah menjadi iri hati kepada mereka yang sukses dari pada kita..tksm


| Blogger Templates - Designed by Colorlib