PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Sabtu 14.11.20 Inspirasi pagi

Luk 18:1-8 “belajar dari wanita tangguh”

Dalam dunia pendampingan kelompok lemah, rentan, kecil difabel, istilah “resiliens” menjadi tuntutan yang terus menerus disuarakan. Resiliens sendiri artinya,  kemampuan untuk beradaptasi dan tangguh dalam situasi sulit. Individu yang resilien adalah individu yang optimis. Ia memiliki harapan pada masa depan dan percaya bahwa ia dapat mengontrol arah hidupnya, ia dapat menangani masalah-masalah yang muncul pada masa yang akan datang. Tetap tenang dibawah tekanan, berpikir positip, punya komitmen tinggi, tidak berkecil hati menghadapi kesulitan hidup.

Sosok janda dalam perumpamaan injil pagi ini, adalah gambaran yang bagus tentang penolakan orang orang yang  berkecil hati, tetap tangguh memperjuangkan hak haknya, bahkan ketika ia harus menghadapi hakim yang brengsek, yang tidak menghormati Tuhan atau orang lain. 

Godaan untuk berkecil hati, mutung, selalu menyertai kita. Kita bisa sangat tergoda untuk putus asa disaat pandemi ini. Takut hasil test swap, takut kalah, takut dengan tekanan orang orang penuh ambisi. Sebagai orang yang beriman kita dapat tergoda untuk berkecil hati di hari-hari sulit ini. 

Godaan orang percaya untuk berkecil hati itulah yang ada dalam pikiran Yesus ketika Dia berbicara perumpamaan tentang janda dan hakim yang tidak adil. Inilah seorang wanita yang menolak untuk berkecil hati, meskipun dia menghadapi hakim yang tidak takut akan Tuhan atau tidak menghormati orang lain. Janda yang tidak berdaya ini sedang dihadapkan pada hakim yang berkuasa,   kemungkinan besar kalah melawan hakim.

Namun, dia menolak untuk menyerah karena dia tahu bahwa keadilan ada di pihaknya. Dia menolak untuk berkecil hati. 

Yesus menempatkan wanita ini di hadapan kita sebagai model iman yang teguh, tangguh resilien dalam menghadapi rintangan yang hampir tidak dapat diatasinya. 

Apa pembelajaran yang bisa diambil dari pesan injil pagi ini?

Di akhir komentarnya tentang perumpamaan ini, Yesus mengajukan pertanyaan, 'Ketika Anak Manusia datang, apakah dia akan menemukan iman di bumi?' Dengan kata lain  Yesus bertanya apakah dia akan menemukan jenis orang orang yang beriman  tangguh, dan orang gigih, atau, sebaliknya, dia akan menemukan bahwa orang-orang telah kehilangan hati dan mudah patah semangat, menyerah pada perjuangan?

Selamat pagi sahabat. Mari belajar dari sabda Tuhan yang sangat inspiratif: “Berdoalah dengan tak jemu jemu”. St. Agustinus bilang, yang tidak boleh hilang dalam hidup adalah keinginan; berdolah selalu dengan keinginan yang tak pernah kunjung padam. St. Ignasius Loyola mengekspresikan seperti ini:  “berdoalah selalu seakan-akan segalanya tergantung dari Tuhan”, namun “bekerjalah dengan keras seakan akan itu semua dari usahamu”. Tim yang tangguh tidak mundur hanya karena ada hambatan. Keep going.


Sharing Sr. Anthonella Osf





| Blogger Templates - Designed by Colorlib