PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Sabtu.10.10.20 Inspirasi pagi

Lk.11:27-28 “generasi yang berbahagia”


Teman teman masih ingat, “Jangan lupa bahagia”, ucap Mgr.Robertus Rubiyatmoko,  sambil nyapu halaman. Saya tidak tahu yang membuat viral ajakannya atau nyapu halaman dengan pakian yang unik dan seperti kebanyakan orang.


Bahagia itu memang pilihan. Perlu diciptakan, bukan ditunggu melainkan harus diambil. Seperti Ibu Yesus telah memilih dalam doa  yang kita sebut Magnificat, menyenandungkan  bahwa semua generasi akan menyebutnya bahagia. Aku ini hamba-Mu, “Let it be me”


Banyak orang mengeluh atas hidupnya setelah melihat orang lain lebih sukses. Seseorang pencinta HP mengeluh HPnya sudah tua, tidak modest lagi. Kalau melihat orang lain pake HP keren, ia gelisah.  Sebuah keluarga iri karena keluarga tetangganya selalu bisa menghabiskan waktu bersama untuk rekreasi bersama istri dan anak anaknya. Seorang manejer iri melihat rekan sejawatnya yang justru sudah berhasil. Begitulah roda kehidupan.


Saat Yesus berbicara, seorang wanita dalam kerumunan itu mengangkat suaranya dan berkata, 'Bahagia rahim yang melahirkanmu dan payudara yang kau hisap!' Tetapi dia menjawab, 'Lebih bahagia lagi mereka yang mendengar firman Tuhan dan menyimpannya!'

Bacaan Injil pagi ini mungkin salah satu yang terpendek. Itu hanya dua ayat. Ini adalah percakapan yang menarik antara Yesus dan seorang wanita tanpa nama yang hanya dapat ditemukan di dalam Injil Lukas.

 Seorang wanita begitu terpesona oleh apa yang Yesus katakan sehingga dia secara spontan mengucapkan “bahagia ibu yang menyusui-Mu”. Seorang wanita menyatakan wanita lain diberkati karena dia adalah ibu Yesus, ibu  yang sangat istimewa. Ibu yang bulan ini menjadi perhatian istimewa umat Kristiani.

Yesus pasti sangat menghormati ibunya. Namun, Dia mengajak orang untuk melihat “arti kebahagian” lebih luas, 'Masih lebih bahagia dan lebih diberkati orang-orang yang mendengar firman Tuhan dan menyimpannya'. 


Ee teringat akan   “benih yang jatuh di tanah yang baik digambarkan sebagai 'orang yang, ketika  mendengar firman, memegangnya dengan kuat dalam hati yang jujur ​​dan baik, dan menghasilkan buah dengan kesabaran'. Itulah mereka yang berbahagia.


Selamat pagi sahabat, saudari saudaraku. Tidak elok juga selalu membandingkan diri dengan orang lain. Kegembiraan hidup tidak terletak pada kondisi kita, tapi pada apa yang kita pikirkan. Protes dan keluhan semakin menjauhkan kita dari rasa syukur. Hanya hati yang iklas dan penuh syukur dapat membuat orang mudah tersenyum. Begitulah. Jangan lupa memilih tersenyum pagi ini. Tuhan memberkati. 


| Blogger Templates - Designed by Colorlib