PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Rabu.28.10.20 Inspirasi pagi

Lk.6:12-19 Pesta Santo Simon dan Santo Yudas, Rasul…ambisi

Ada Simon yang disebut Petrus, Petra, batu karang, ada Simon dari Selot, orang tekun pejuang handal. Ada Yudas anak Yakobus, ada Yudas Iskariot. Yang jelas mereka masuk dalam jajaran rasul yang dipilih secara kusus, penting dan menentukan. Bahkan untuk penetapan mereka, Yesus mengawalinya dengan berdoa semalam malaman, sama dengan ketika Ia bedoa di taman Getsemani.


Dalam tradisi Katolik, St.Yudas  dihormati sebagai santo pelindung kasus-kasus orang putus asa yang  tanpa harapan. Orang-orang secara tradisional memohon perantaraannya ketika kebutuhan mereka sangat tinggi. Dia dikenal sebagai santo pelindung dalam kepentingan yang mendesak dan yang mustahil.  Alasannya,  menurut tradisi amat sederhana: ketika orang mendengar nama Yudas, pikiran orang akan segera tertuju pada Yudas Iskariot si pengkianat. Sebab itu, orang yang nyaris putus harapan saja yang akan datang memohon bantuannya. Namun St Yudas selalu siap sedia dan menanti untuk mendengar doa-doa mereka yang menyerukan namanya, dan bertekun dalam doa. (Catatan riwayat  santo- santa)


Untuk membedakannya dengan Petrus, nama Zelot diletakkan di bagian akhir dari nama Simon. Bukan menunjukkan kepada daerah asalnya, juga bukan menunjukkan kepada orang tuanya, tetapi lebih mengarah kepada pandangan politiknya. Ini adalah kelompok nasionalisme Yahudi yang memperjuangkan kemerdekaan Yahudi dari penjajah Romawi. Oleh pemerintah Romawi, dikenal sebagai pemberontak bersenjata yang sering membunuh prajuri-prajurit Romawi atau siapa saja yang dipandang bekerja sama dengan Romawi.

Orang Zelot juga sangat kuat dalam pandangan Mesias. Mereka percaya bahwa akan datang Mesias yang akan mengangkat pedang memimpin Israel mengusir seluruh bangsa asing yang menjajah Israel. (Wikipedia)


Bukan tidak mungkin awalnya Simon ini melihat Yesus sebagai  Mesias yang akan memimpin membebaskan Israel dari belenggu penjajahan Romawi. Tetapi, sepertinya pada akhirnya Simon sadar siapa Tuhan Yesus sesungguhnya. Yesus adalah Mesias yang menderita, Mesias tanpa pedang, Mesias lemah lembut tanpa kekerasan, Mesias yang penuh belas kasih.


Pelajaran penting dari Simon Zelot ini adalah kadangkala kita punya ambisi yang hebat, punya visi dan misi, dan mimpi dan cita-cita, atau apapun sebutannya, tetapi penting diingat ambisi pribadi itu tidak harus menggebu gebu. Perlu menjadi orang militant, namun harus selaras dengan pandangan Tuhan. Mengubur ambisi lalu mudah putus asa dan menyerah juga bukan pilihan baik. Rasa-rasanya kita bisa belajar dari  Simon Zelot ini  dan Yudas, bertetukun dan melakukan pekerjaan dengan tulus sepenuh hati bukan dengan setengah hati. 


Pelajaran penting yang kedua, setiap moment penting kehidupan kita, kita awali dengan doa. Membiarkan Tuhan hadir dalam setiap keputusan kita.

Apapun yang kita kerjakan hari ini kita lakukan dengan tulus tidak dengan terpaksa dan mohon kekuatan Tuhan dalam doa.  Selamat pagi, selamat merayakan ekaristi. Tuhan memberkati.

Sharing Sr. Anthonella Osf

Selamat siang Romo, terima kasih atas kiriman inspirasi pagi yang mantap. Kita bersyukur pada hari ini boleh belajar dari Rasul Yudas yang hebat....seorang pemberi teladan iman yang hebat. Maka Sebelum dipilihpun Yesus berdoa keras karena nantinya merekalah yang akan menjadi tumpuan masa depan Gereja. Semoga kita mampu menjadi anggota Gereja yang tangguh, tetap setia walaupun banyak rintangan yang menghadang dihadapan kita...Tuhan memberkati...



| Blogger Templates - Designed by Colorlib