PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Minggu.4.10.20 Inspirasi pagi

Mt.21:33-43 “Perumpamaan ini adalah kisah penolakan yang brutal”.

Namun Tuan kebun anggur selalu memiliki cara dan inisiatif untuk menghasilkan penggarap-penggarap lain  yang menghasilkan buah-buah yang lebih baik.


Dalam proses pembangunan gereja paroki MRPD, Air Upas yang berbasis beton dan besi baja ringan, mengingat posisi tanah yang lumayan miring, peranan batu belah yang tidak berukuran sangat diperlukan. Batu itu adalah batu yang tidak diperhitungkan, awalnya dari bukit yang dijual murah kemudian dijadikan batu belah. Batu belah itulah  sangat berguna untuk menyangga tanah, batu itu disusun sedemikian rupa sehingga mengunci satu sama lain. Menjadi bangunan pagar yang kokoh yang dapat menjangga seluruh bangunan gereja.


Lalu saya teringat dengan sabda Yesus, “belum pernahkah kamu mendengar batu yang berserakan yang dibuang orang telah menjadi batu penjuru. Sungguh indah untuk dilihat. Kalau begitu Aku memberitahumu bahwa kerajaan Allah  akan diambil darimu dan diberikan kepada orang yang akan menghasilkan buah.Ketika Yesus memasuki Kota Yerusalem dengan keledai, para murid dan banyak orang memuji Dia, akan tetapi lawan lawan Yesus bersikeras agar Yesus membungkam menyuruh para murid diam. Sebagai jawaban, Yesus berkata, 'Saya katakan, jika mereka  diam, batu akan berteriak'. 

Dalam pembacaan Injil hari ini, Yesus berbicara tentang batu yang ditolak oleh tukang- tukang bangunan  yang menjadi batu kunci. Batu yang tidak berukuran. Batu  berbentuk tidak teratur yang menurut pembangun tidak cocok untuk digunakan pada dinding lurus yang mereka bangun. 


Dengan ini, Yesus benar-benar berbicara tentang dirinya sendiri. Dia adalah batu yang ditolak oleh pembangunnya, dihukum mati di kayu salib. Namun dia terus menjadi batu kunci, batu penjuru, dari sebuah bangunan rohani baru, komunitas iman, yang kita sebut gereja. 

Penolakan orang orang terhadap Yesus bukan sebuah akhir. Tuhan membalikkan penolakan itu dengan membangkitkan Yesus dari kematian dan mempersembahkannya kembali kepada seluruh umat manusia, termasuk mereka yang menyalibkan dia. 


Gambaran penolakan manusia terhadap Putra Allah diungkapkan dengan kuat dalam perumpamaan pagi ini. Para penyewa kebun anggur setelah menolak hamba pemilik kebun anggur dengan cara yang sangat kejam, lalu menolak putra pemilik kebun anggur, melemparkannya keluar dari kebun anggur dan membunuhnya. 

Dengan cara yang sama, Yesus, Putra Allah, akan diusir dari kota Yerusalem dan disalibkan tepat di luar tembok kota. Perumpamaan itu adalah kisah penolakan yang brutal. Sungguh Brutal.

Kita sering mengalami kisah penolakan yang membuat kita apatis, putus asa, namun selalu saja ada kasih, ada kebaikan ada sukacita disekitar kita. Selalu ada orang baik yang iklas berbagi dan berbuat kebaikan  di tengah tengah kita, orang orang dengan kwalitas hidup yang baik. Karena apa? Karena Allah tidak pernah lelah untuk mencintai kita. Selalu ada inisiatif baru, Ia tidak pernah menyerah pada penyewa yang brutal dan  jahat. Ia selalu mencari dan menemukan domba yang hilang dan tersesat.

Selamat pagi sahabat, selamat hari minggu. Jangan pernah lelah untuk menghasilkan buah yang baik. Tuhan memberkati.






| Blogger Templates - Designed by Colorlib