Minggu.27.9.20 Inspirasi pagi
Mt. 21:28–32 “ jangan basa basi ah…”
Kebiasaan orang Bali atau orang Jawa, kalau ditawari sesuatu cendrung mengatakan, “tidak terimakasih” saya sudah minum tadi, saya sudah makan. Ndak usah bu. Beda dengan orang Batak atau dari Flobamora, “boleh juga” kebetulan belum minum nih, makan pagi sih sudah, tapi makan siang belum. Atau kadang bergurau, “sudah lama tidak makan kicap nih”, hahaha.
Ya kadang tidak selalu mudah untuk mengetahui apa mereka sungguh lapar atau hanya basa basi saja. Apa mereka memang sudah minum atau belum. Sebagai sesama Bali atau Jawa, atau Batak atau Flobamora, kita masing masih faham kode atau maksudnya, tapi orang asing mungkin tidak langsung memahaminya. Ya sudah kalau tidak mau minum ndak apa kita ndak buatkan. Pasti juga kita tidak akan mengatakan “ya syukurlah sudah makan”.
Dalam bacaan injil hari minggu ini, Yesus berkata kepada para imam kepala dan tua-tua rakyat, “Apa pendapatmu? Seorang Bapak memiliki dua putra. Dia datang ke yang pertama (sulung) dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.' Dia menjawab, 'Aku tidak akan,tidak mau,' tetapi setelah itu berubah pikiran dan pergi. Bapa itu mendatangi putranya yang kedua dan memberikan perintah yang sama. Dia menjawab, 'baik pak,Ya, tapi tidak pergi. Yang mana dari keduanya yang diinginkan ayahnya? " Mereka menjawab, "Yang pertama." Yesus berkata kepada mereka, “Amin.
Aku berkata kepadamu, para pemungut pajak dan pelacur sedang memasuki kerajaan Allah mendahului kamu, karena mereka mau berubah dan percaya, dan pada akhirnya bilang ya kami terima Yohanes dan Yesus.
Bagi orang yang sudah merasa diri hebat, bisa, mampu, tidaklah mudah mengubah pikiran menjadi lebih baik. Orang yang Yesus sebut pemungut cukai dan pelacur pada awalnya mengatakan “tidak” namun kemudian bertobat serta berubah, sementara untuk orang yahudi sulit untuk mengatakan “ya”untuk Yohanes dan Yesus. Mereka tetap menolak Yohanes dan Yesus dan, bahkan berusaha untuk membunuhnya.
Perumpamaan yang Yesus ceritakan menunjukkan bahwa apa yang dicari Tuhan adalah hasil akhir dalam kehidupan manusia. Yang lebih penting bagi Yesus dan Tuhan bukanlah di mana orang memulai tetapi di mana mereka berakhir.
Kita semua membutuhkan waktu untuk berproses agar menjadi orang baik. Saya yakin Anda pernah memiliki pengalaman mengatakan 'tidak' untuk beberapa permintaan, dan kemudian, setelah memikirkannya, Anda berubah pikiran dan setuju untuk melakukan apa yang awalnya cenderung tidak Anda lakukan. Reaksi pertama kita tidak selalu yang terbaik. Kita semua bergumul dengan berbagai bentuk keegoisan dan keegoisan kita.
Teringat kisah St. Agustinus, awalnya ia mengatakan “tidak”!. Bertahun-tahun kemudian, ketika dia merenungkan kembali hidupnya, dia menulis: 'Terlambat aku mencintaimu, Tuhan, Aku jatuh dalam kecantikan yang sia sia, terlambat aku mencintaimu'.
Selamat pagi sahabat, saudari saudarakku, tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik. Setiap hari adalah hari baru kesempatan untuk mengatakan Ya pada panggilan Tuhan yang ada melalui pekerjaan dan orang orang yang anda cintai. Teringat mzm 95, dengarkan suaraNya, jangan keraskan hatimu, seperti di Meriba di padang gurun.
Tidak peduli berapa kali kita berkata 'tidak' pada pikiran Kristus itu, asalkan kita mengatakan 'ya' pada akhirnya. Tuhan memberkati.