Minggu.13.9.20 Inspirasi pagi
Mt.18:21-35 “angka 7”
Petrus mendekati Yesus dan bertanya kepadanya, “Tuhan, jika saudara laki-laki saya berdosa terhadap saya, seberapa sering saya harus mengampuni? Sampai tujuh kali? ” Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, bukan tujuh kali tetapi tujuh puluh tujuh kali.
Angka 7 adalah angka yang sempurna menurut orang Yahudi. Jadi memaafkan seseorang tujuh kali menunjukkan pengampunan yang sempurna. Mungkin, Petrus berharap Yesus akan berkata, 'Tidak sesering itulah' Itu sudah luar biasa.
Sebaliknya, Yesus menjawab pertanyaan Petrus dengan cara yang pasti membuat Petrus dan murid-murid lainnya terperangah, 'Bukan tujuh, saya beri tahu kalian, tetapi tujuh puluh tujuh kali' . Ingat ya, “tujuh puluh kali tujuh kali”.
Waduh, jangan jangan Petrus menyesal telah menanyakan itu. Dia sudah hitung-hitungan, karena memang tidak mudah memaafkan dan mengampuni dalam praktek hidup. Menyebut kata “oke, saya memaafkan kamu” gampang, tapi tidak semudah itu dalam perbuatan. Namun Yesus menyatakan bahwa pengampunan harus tidak terbatas, tidak bisa diukur.
Kita semua mungkin menemukan jawaban Yesus atas pertanyaan Petrus berat dan sulit. Standarnya sangat tinggi, dan bagi banyak orang, jawaban Yesus tidak terjangkau. Tujuh puluh kali tujuh kali.
Mudah mudah perumpamaan seorang pelayan yang tidak mengampuni dapat menggambarkan, seperti apa Bapa di surga mengampuni orang yang berdosa. Dia tidak peduli dengan angka utangmu. Tidak peduli seberapa besar utang dosa kita, namun Dia memberi pengampunan yang tak terbatas. Dari sudut kita, tingkah laku Allah tidak masuk akal bukan? Belaskasihnya sempurna, hitung hitungannya sempurna.
Hanya saja hamba yang memperoleh belaskasih Tuhan, tidak memaafkan orang lain yang berutang kepadanya. Hamba yang telah menerima kemurahan Tuhan tega menghabisi temannya sendiri yang memiliki utang lebih kecil.
“Saya memaafkan Anda dan seluruh hutang Anda karena Anda memohon kepada saya”. Bukankah kamu seharusnya merasa kasihan pada sesama hamba, karena aku mengasihani kamu? 'Kemudian dengan marah tuannya menyerahkannya kepada para penyiksa sampai dia harus membayar kembali seluruh utangnya. Begitu pula yang akan dilakukan Bapa surgawi kepada anda, kecuali anda masing-masing mengampuni saudara Anda dari hati Anda”.
Selamat pagi sahabat, saudari saudaraku, Menawarkan pengampunan kepada orang lain tidak akan pernah mudah bagi kita; terkadang datangnya sangat lambat. Namun saat kita mampu menghargai dan membuka diri terhadap anugrah pengampunan Tuhan yang tak terbatas bagi kita, semakin bebas kita untuk meneruskan pengampunan itu kepada orang lain. Ketika kita mampu memaafkan kesalahan saudarak kita, kita akan mendapatkan kegembiraan hidup kita kembali. Percayalah. Tuhan memberkati. Rm.Made
Komentar sr. antonella
Selamat sore Romo...Ajaran Yesus hari ini simpel namun pelaksanaannya cukup sulit tidak semudah yang diucapkan. Tergantung kesalahannya dan berapa sering kesalahan itu telah diperbuat... Namun Yesus mengingatkan kita berapa ratus kali dan kesalahan macam apa yang telah kita perbuat, Bapa belum pernah mempertanyakanya namun terus dan terus mengampuni kita...Dan kitapun diharapkan mampu mengampuni kesalahan sesama sebab Bapapun telah mengampuni kita....Semoga Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita betapa besar kasih Tuhan yang telah boleh kita terima, dan hati kitapun terketuk mengasihi sesama terlebih yang telah mengecewakan kita dengan memaafkan kesalahannya. .Tuhan memberkati..