PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

Kepala Desa Kualan Hulu Yulius Sedan (Kiri)
Testimoni KaDes Kualan Hulu, 31/5/2016

Kepala Desa Desa Kualan Hulu, Yulius Sedan sangat senang dengan adanya pendampingan Caritas kepada masyarakatnya di Kontok dan Jangat. 
"Desa sangat membutuhkan pelayanan masyarakat seperti ini karena pelan-pelan bisa mengubah karakter dan pola pikir masyarakat yang kurang maju,” tuturnya di depan koordinator. Di lain sisi beliau menyayangkan masyarakat yang didampingi kurang sadar pentingnya mengembangkan komoditi baru bagi keluarga seperti karet unggul dan tanaman pekarangan. Menurutnya “Padahal pada masa-masa krisis ekonomi karet lokal yang menjadi andalan selama ini harganya tidak memadai, masyarakat tahunya bersungut-sungut kepada toke pengepul dan pemerintah. Ini kan masalah global sulit cari solusinya. Yang penting sekarang adalah dari kita bagaimana mengembangkan mata pencarian yang sudah ada. Kakao misalnya per kilogramnya 10 ribu kalau jual basah kering 12 ribu.”

Dia juga menyebutkan program Caritas membangun kapasitas masyarakat dalam pengembangan livelihood sebenarnya selaras dengan peraturan desa melarang masyarakat berladang rimba, karena model kerjasama dengan KSM adalah contoh alternatif cari makan tidak merusak hutan. Lewat kelompok semakin kuat basis pemilik hutan menjaga tembawangnya masing-masing.  Sekali lagi kades ini menyesalkan tabiat pengurus KSM yang selama ini hanya berkonsultasi soal rekomendasi proposal dan SKT saja. Dalam forum tertentu semisal dilibatkan dalam musrenbangdes kurang mau bersuara. "Saya sebagai kepala pemerintahan desa harus mendengar suara dari bawah sehingga pembangunan merata di semua RT dan semua dusun.”

Walaupun demikian beliau masih menunjukkan komitmennya kepada KSM. “Dalam anggaran dana desa tahun 2017 telah dianggarkan dana pengembangan kelompok atau pos pemberdayaan masyarakat ±10 juta per kelompok. Dana ini bisa digunakan untuk mendukung program kerja tahunan KSM dan harus membuat laporan pertanggungjawaban kepada desa,” ujarnya ketika ditanya soal keberlanjutan KSM UK dan KSM KJK. Dia juga menambahkan, “Secara prinsip pemdes mau memfasilitasi pembelian bibit karet unggul dari KSM untuk kebutuhan masyarakat lain di desa Kualan Hulu daripada mengajukan ke DisbUn, dan itu bisa dianggarkan dari dana desa. Tapi sayangnya masyarakat tidak ada yang minat.”

“Saya pernah membeli 80 stum hasil okulasi sendiri dari salah satu anggota KSM UK per batangnya 6 ribu rupiah. Ini menandakan bahwa mereka sudah pandai okulasi sebenarnya,” ujarnya dengan senyum. Tidak lupa juga ia menyampaikan pesan kepada Caritas agar tidak bosan-bosan memotivasi masyarakat atau KSM walau pun sudah habis masa kontrak pendampingan.
| Blogger Templates - Designed by Colorlib