PSE-Caritas Ketapang

Website Resmi PSE-Caritas Keuskupan Ketapang

VIDEOS

 “Ibarat Handphone harus selalu di cas kalau baterenya  low bat, demikian juga manusia harus selalu mendapat pencerahan dan penguatan agar tetap semangat beraktvitas apapun di dunia ini,” demikan kata Pak Ongkon sesepuh adat di Sei Bansi. KSM SPA sudah pernah 1 kali melakukan penyegaran pengurus buat menggantikan beberapa pengurus yang tidak aktif. Anggota lama keluar masuk lagi anggota baru. Hasutan dan apriori masyarakat mempengaruhi kegairahan anggota KSM dengan mengatakan bahwa kegiatan KSM tidak bermanfaat. Kata orang hulu, madeh gunane. Kedaan semakin buruk  sejak banyak ternak sapi dan kambing liar merusak tanaman muda di pekarangan dan tanaman karet unggul di kebun. Tidak masuk akal, justru sapi Kepala desa lepas bebas tanpa dikandangkan, sehingga usaha kelompok untuk berkebun tanaman muda di pekarangan habis dimakan sapi. Yang lebih parah lagi kelompok tidak berdaya untuk melawan atau memberitahu kepala desa. Ini fenomena yang sulit dipahami.Malalh kepala desa meminta dan mengusulkan agar petani justru yang harus memagari kebun karet kalau mau aman dari gangguan sapi. Upaya inisiasi peraturan dusun tentang penertiban ternak mulai tahun 2012 tidak mendapat dukungan dari Kepala Desa, yang terjadi malah konflik kepentingan.

Ada dua anggota KSM SPA yang berbeda, mereka adalah Lawan dan Husin yang bersemangat memperjuangkan aktifitasnya di KSM, mungkin karena masih anggota baru kali ya jadi biasanya yang masih baru semangatnya memang menyala-nyala. Dua orang ini sering disebut fasilitator Jely sebagai motivator baru, diharapkan dapat memvirus kembali teman-temannya yang sudah berlumut lemah layu semangatnya di KSM. Dua motivator ini tidak perduli dengan kondisi KSMnya yang melempem, mereka tetap melakukan upaya mengejar target okulasi mengejar ketertinggalan. Lawan pernah odi okulasi tapi tak berhasil signifikan, tetapi berkat keyakinan dan motivasi anggota lama pak Udeng, Pede dan ketua ternyata hasil okulasinya sendiri cukup menggembirakan, ya ukurannya paling tidak hasilnya sudah melampaui anggota lainya rata-rata. Husin juga tidak ketinggalan dengan aksinya, tapi hasil okulasinya belum menyamai pak Lawan, maklum anggota baru kan masih tahap belajar dan mengenal.

Aksi Lawan dan Husin bersama anggota KSM lainnya yang aktif dan sering berdiskusi kecil namun kritis di saat duduk santai dan mandi bersama, ternyata mampu juga memicu para tokoh dan sesepuh setempat untuk berpikir menghidupkan kembali peraturan dusun penertiban ternak yang pernah dibuat. Mereka merasa tidak hanya karet dan tanaman muda saja yang terancam oleh ternak liar, tetapi juga yang lainnya seperti lingkungan  menjadi tidak bersih karena kotoran ternak, saat menjemur padi di halaman menjadi tidak aman, air lateks karet di wadahnya selalu tertumpah diganggu ternak. Akhirnya, kata sepakat pun terbangun, mereka bersama KSM membentuk tim 7 dan disampaikan kepada kepala dusun memproleh dukungan, dukungan pun bersambut. Tim 7 merevisi perdus lama menjadi draft yang baru, dan rencananya bersama kepala dusun akan memproses pelegalan perdus tersebut kepada BPD dan Desa akhir November ini. Mudah-mudahan lancar ya... (PAPIN) 

| Blogger Templates - Designed by Colorlib