Caritas Ketapang dan mitra Karina, sudah melaksanakan monitoring dan evaluasi program periode Juni 2014 s/d Juli 2015 untuk 4 wilayah dampingan yaitu Kak Jaka, Uncak Kwalan, Pateh banggi dan Silir Pancor Aji Giet. Motoda yang dipakai adalah forum diskusi group (FGD),dengan harapan semakin banyak info yang didapat agar langkah perbaikan untuk periode berikutnya lebih tepat sasaran. Data dan capaian yang ditemukan, sebagai dasar untuk menyusun sejumlah rencana
kegiatan tahun berikutnya. Keputusan untuk menyusun RKT ini dilaksanakan di dua tempat,
dan waktu yang berlainan difasilitasi oleh 3 orang staf
Caritas yaitu Aloysius Rachmad, Petrus Apin, dan Stepanus Adiyanto. Penyusunan RKT UK
dilaksanakan di kediaman bapak Ebun tangal 14/7/2015. Adapun peserta yang hadir ada 33 orang, terdiri dari 22 Laki-laki sN 11 perempuan. Untuk KJK, penyusunan RKT berlangsung di kediaman bapak Antonius Leman tanggal 16/7/2015 dengan 22
peserta,17 laki-laki dan 5 perempuan.
Dalam budidaya karet unggul, dengan melatih ketrampilan okulasi bibit karet unggul, banyak anggota yang setengah hati. Latihan ketrampilan okulasi tidak banyak peningkatan. Penyediaan batang bawah untuk pelatihan dan memperoleh bibit ungul masih kurang.
Anggota yang telah menerima buku kas keuangan keluarga hanya beberapa yang mengisi dengan tekun dan berlatih. Ada kesulitan karena yang tidak tahu baca tulis juga banyak. Ini tantangan tersediri. Namun hampir semua ibu-ibu merasakan kegunaanya. Ke depan harus dicari cara yang tepat agar PERT berlansung lebih effektif.
Untuk peningkatan ekonomi rumah tangga dari hasil kegiatan tanaman muda, tantangan yang dihadapi anggota begitu tinggi. Dari data yang ada dan hasil pemanenan tidak begitu banyak berkembang. Sebagian kelompok melihat bahwa panen gagal karena keasaman tanah tinggi. Perlu diusahkan cara untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Dari evaluasi untuk team management, banyak keluhan dialamatkan pada kemampuan fasilitator untuk hadir menemani dengan efektif dan effisien. Setia dengan jadwal. Sebaliknya tingkat kehadiran kelompok sangat kecil alasannya selalu tidak ada waktu. Akar persoalan adalah bagaimana memberi pendampingan dengan cermat dan efektif. Ke depan harus ada cara yang kreatif untuk mencari cara bagaimana caranya meningkatkan capaian. Ada usul salah satunya dengan sistim berkunjung ke komunitas lain agar terjadi saling "belajar dan melengkapi kekurangan".