Daun Sirih |
Kelompok
ibu dampingan Caritas melakukan budidaya tanaman muda di Tanjung Beulang
menghadapi banyak tantangan. Musim kemarau panjang kesulitan menyiram tanaman
kebun bersama karena sulit air dan kalaupun ada jauh sekali mengambilnya dengan
dirigen. Oleh karena keterbatasan air, mereka hanya menyiram seadanya dan
membersihkan gulma disekitar bedeng tanaman. Dampak perubahan iklim juga
semakin mempersulit keadaan, semua tanaman selain kekurangan air juga rentan
terserang hama dan penyakit. Lebih parah lagi, tidak hanya dampak perubahan
iklim memperparah keadaan tetapi gangguan ternak liar seperti babi merusak
tanaman sayur kelompok ini.
Sawi Lokal |
Walau
pun keadaan demikian, kelompok ibu ini tetap berusaha melakukan upaya
pencegahan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim. Sistem tanaman tumpang
gilir sangat bermanfaat menggantikan tanaman sayur yang tidak tahan pada musim
kemarau. Tanaman yang mampu hidup ditanah walaupun kurang air adalah seperti lengkuas, kunyit dan jahe dan
pemasarannya pun tidak sulit juga di kampung karena merupakan kebutuhan
pelengkap bumbu sayur dapur jadi tidak perlu menunggu musim ladang panen baru
mendapatkannya. Mengatasi gangguan ternak liar, mereka bergotong royong memperbaiki
pagar yang sudah rusak termakan usia.
Selain
upaya yang dilakukan oleh kelompok, fasilitator juga melakukan pendampingan
lebih intensif lagi untuk penanaman sayur-sayuran dan rempah-rempah serta
memberikan pengarahan tentang penanaman tumpang gilir, untuk memutus mata
rantai hama dan penyakit. (Budin)