Kabag Kredit Credit Union Semandang Jaya (B.Pinarko) |
Ketika sharing PERT bersama Caritas Keuskupan
Ketapang 13/7, Kepala Bagian Kredit Credit Union Semandang Jaya (B.Pinarko)
membagikan pengalamannya soal pola pikir anggota CU/masyarakat. Beliau
membagikan pengalaman pribadinya, saya punya rasa kepedulian sosial terhadap
masyarakat sekitar tetangga saya mengeluh dengan pendapatan menurun karena
harga karet anjlok, muncul ide saya mengajak mereka menanam sayur yang
mempunyai nilai jual. Awalnya mengajak 15 orang, dalam waktu seminggu berkurang
tinggal 6 terakhir sisa 2 orang masih berkomitmen. Alasan anggota mundur dari
komitmen tadi karena tidak terbiasa dengan sebuah proses. Kebiasaan praktis
membuat mindset mereka terpatri. Padahal analisis peluang usaha sayur 1 ton
tidak cukup untuk kebutuhan level kecamatan Simpang Hulu. Pengalaman
pendampingan PERT bagi anggota CU; alasan tidak bisa menulis karena tidak tahu
apa yang mau ditulis. Alasan umum : repot, hal kecil kok dicatat, apa sih yang
mau di catat. Keinginan mereka konsep cuma satu, konsep mereka dapat uang dulu
baru dicatat, karena keterbatasan cara mereka berpikir. Roadmap yang pernah
dilatih CU belum memberi dampak perubahan prilaku ke arah yang lebih baik di
level anggota/masyarakat.
KabagDit ini juga menyatakan sebagian
anggota/masyarakat mudah terprofokasi oleh oranglain, apalagi saat sekarang
lagi trendnya jual lahan dan budidaya tanam sawit. Cara cara instan ini semakin
memperkuat budaya mindset tadi mengalahkan intervensi program kita kepada
masyarakat. Namun ada temuan saya dan teman-teman CU sebuah pengalaman menarik
yaitu anehnya anggota/masyarakat mau melakukan kewajiban kepada oranglain dan lebih
bertanggungjawab lagi dibandingkan melakukan kewajiban untuk diri sendiri.
Contoh simpanan wajib di CU susah dilakukan daripada bayar kewajiban kredit ke
dealer, satu lagi mereka mau menabung kalau sedang dalam pengembalian pinjaman
di CU jadi kesannya seperti harus dipaksa kali ya biar ada motivasi. Ini masih
phenomenal.(Adi)