team ckk |
Caritas Ketapang—
Refleksi bulanan para Fasilitator Caritas Ketapang telah berlangsung di Kantor
Caritas Jl. Sudiono 11 Ketapang pada 18-19 November 2014. Hadir juga pada acara
rekoleksi itu koordinator lapangan masing masing program. Aloysius Rachmad yang
menjadi koordinator divisi CMLP(community managed livelihood promotion), Ir.
Paulus Unjing koordinator wilayah Kepari dan Sepotong program CCLA(community
conservation livelihood agreement). Marsellus yang
menjadi koordinator DA (Diocese accompaniment)
Rekoleksi sehari mengambil tema"vocasional” hadir dalam komunitas seturut panggilan hati. "Kami sangat sadar hadir bersama masyarakat untuk pemberdayaan bukan perkara mudah. Kami banyak makan hati", Ucap Mulyono dalam sharing, Kamis (19/11/2014)
Namun, menurut Mul, ketika kehadiran kita diterima, ketika pilihan program membuat komunitas anthusias, rasa-rasanya ada kebanggaan tersendiri, yang tidak bisa diukur dengan materi. Apalagi kalau ilmu dan pengalaman kita bisa ditularkan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam kelompok.
“jika hadir dengan hati, memulai dari apa yang ada, apa yang mereka miliki tanpa hitung-hitungan uang, penat ini rasanya hilang” tambahnya
Rekoleksi sehari mengambil tema"vocasional” hadir dalam komunitas seturut panggilan hati. "Kami sangat sadar hadir bersama masyarakat untuk pemberdayaan bukan perkara mudah. Kami banyak makan hati", Ucap Mulyono dalam sharing, Kamis (19/11/2014)
Namun, menurut Mul, ketika kehadiran kita diterima, ketika pilihan program membuat komunitas anthusias, rasa-rasanya ada kebanggaan tersendiri, yang tidak bisa diukur dengan materi. Apalagi kalau ilmu dan pengalaman kita bisa ditularkan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam kelompok.
“jika hadir dengan hati, memulai dari apa yang ada, apa yang mereka miliki tanpa hitung-hitungan uang, penat ini rasanya hilang” tambahnya
Sebelumnya, direktur Caritas Keuskupan Ketapang (CKK), Rm. Ignasius Made, mengajak para pelayan lapangan untuk selalu mengingat kembali identitas kita sebagai orang Caritas berkarya teguh memegang prinsip profesionalitas-vocasionallitas, bekerja secara profesional namun seturut panggilan hati, dipercaya karena memiliki komitmen yang tinggi.
Rm. Made menyebut,
seorang fasilitator dicintai pertama-tama bukan karena kehebatan atau
kemampuannya melainkan karena ketulusan hatinya untk selalu berkomitmen, apa
lagi kita semua bekerja berdasarkan konteks, memahami peta masalah yang ada
dalam komunitas
Paulus Unjing
menambahkan, meski beberapa kegiataan kita hampir closing, jangan lelah
semangat kita, mari kita tetap berlari seakan akan kita sedang bertanding.
“Jika kita mau
dikenang sebagai pendamping yang baik, mari kita menangkan hati warga dengan
tetap hadir dengan hati kita” ucapnya dengan penuh semangat.
Refleksi bulanan
adalah salah satu agenda Caritas yang wajib dihadiri oleh para pendamping
lapangan. Dalam forum itu kami bisa saling menyemangati sekaligus melengkapi
laporan-evaluasi, dan merencanakan penemanan untuk bulan berikut. Sampai saat
ini, ada tujuh Fasilitator, tiga koordinator lapangan, satu finance, yang
selalu siap hadir. Selamat jalan menuju pedalaman teman, sampai jumpa bulan
depan.(mrsl)